Cerita Dewasa Ketagihan Permainan Sex Om Wahyu - Cerita ngentot terhot, Sebelumnya kisah sex yang pernah saya publish ialah
Cerita Dewasa Terpanas Permainannya Binal Sekali. Cerita
sex terbaru, novel sex terlengkap, cerita dewasa terupdate, cerita
mesum terbaik, cerita ngentot terpopuler, cerita bokep terselubung,
cerita xxx terhot, cerita ml abg perawan, cerita porno janda binal |
Aku bangun ketika aku merasakan geli saat payudaraku ada yang
menjilati. Aku membuka mata dan kulihat Om Wahyu sedang sibuk menyedot
kedua payudaraku secara bergantian. Kembali aku harus menggelinjang dan
nafsuku perlahan mulai bangkit.
Cerita Dewasa Ketagihan Permainan Sex Om Wahyu
|
Ilustrasi Foto Sex ABG Masih Perawan |
Novel Seks
- Tubuh telanjang Om Wahyu menindihku. Tubuhnya yang tinggi besar
membuat tubuhku seolah-olah tenggelam dalam spring bed. Tanpa kusadari
tanganku pun mulai bergerak meremas-remas rambut Om Heu yang sedang
sibuk melumat kedua puting payudaraku bergantian. Tubuh kami sudah mulai
basah oleh peluh kami yang mulai mengucur deras. Dalam posisi seperti
itu tiba-tiba kurasakan ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku.
Semakin lama benda yang terjepit di antara perut kami itu makin
mengeras dan terasa panas. Ohh, ternyata benda yang mengganjal itu
adalah batang kemaluan Om Wahyu yang mulai mengeras.
Cerita sex hot, cerita dewasa terhot, cerita ngentot terpanas,
cerita panas terbaru, cerita perawan ngesex, cerita porno perawan, kisah
mesum perawan bispak, memprawani gadis imut.
Perlahan namun pasti lidah Om Wahyu mulai menelusuri setiap lekuk liku
tubuhku. Tanpa rasa jijik dijilatinya ketiakku yang bersih mulus, karena
aku memang rajin mencabuti bulu ketiakku. Rasanya geli luar biasa
diperlakukan seperti itu. Lidahnya yang basah dan panas seolah-olah
menggelitik ketiakku. Setelah puas menjilati kedua ketiakku bergantian,
lidah Om Wahyu mulai menelusuri tubuhku bagian samping ke aras bawah.
Sekarang pinggangku dijadikannya sasaran jilatannya. Aku semakin tak
mampu menahan diri.
“Oshh.. Ohh Omm.. Ohh” aku hanya mampu merintih.
Karena
bukan hanya itu rangsangan yang diberikannya. Tangannya yang nakal
ternyata tak tinggal diam. Ditangkupkannya telapak tangannya yang besar
ke bukit kemaluanku lalu dengan gerakan lembut diremas-remasnya bukit
kemaluanku.
Beberapa saat kemudian sambil bibirnya menjilati
perut bagian bawahku, jari jari Om Wahyu mulai bergerak menyusuri celah
hangat di antara bibir kemaluanku yang sudah sangat basah. Jarinya
bergerak sepanjang celah itu dari atas ke bawah hingga menyentuh lubang
analku. Dengan dibantu cairan yang keluar dari liang kemaluanku jarinya
mulai dimasuk-masukkan ke dalam lubang analku hingga lubang analku
kurasakan mengedut-ngedut.
Tiba-tiba Om Wahyu membalik posisi
tubuhnya. Wajahnya sekarang menghadap ke selangkanganku dan
selangkangannya pun dihadapkannya ke wajahku. Sekarang aku dapat melihat
tanpa malu-malu lagi bentuk kemaluan laki-laki. Batang kemaluan Om
Wahyu yang sudah sangat keras menggantung di atas wajahku. Uratnya yang
seperti tali kelihatan menonjol sepanjang batang kemaluannya yang
berwarna hitam kecoklatan. Gagah sekali bentuknya seperti meriam kecil
antik yang banyak kulihat dijual di sekitar candi Borobudur sana.
Aku
tidak sempat mengagumi benda itu berlama-lama, karena tiba-tiba
kurasakan batang kemaluan itu mengganjal tepat di bibirku. Rupanya Om
Wahyu menginginkan batang kemaluannya kujilati seperti tadi. Aku pun
membuka bibirku dan dengan lembut mulai menjilati ujung batang
kemaluannya yang mengkilat. Tubuhku pun tersentak dan tanpa sadar
pantatku terangkat ke atas saat bibir Om Wahyu mulai menciumi bukit
kemaluanku. Bibirnya dengan gemas menyedot labia mayoraku lalu
disisipkannya lidahnya ke dalam bibir kemaluanku.
Saking gelinya
tanpa sadar kedua kakiku menjepit kepala Om Wahyu untuk lebih menekankan
wajahnya ke bukit kemaluanku. Om Wahyu pun menekan pantatnya ke bawah
hingga batang kemaluannya lebih dalam memasuki mulutku. Aku hampir
tersedak dan susah bernapas karena batang kemaluan om Wahyu yang besar
itu menyumpal mulutku dan ujungnya hampir menyentuh kerongkonganku,
sementara rambut kemaluannya yang sangat lebat menutupi hidungku!!
Cerita Sex
– Aku gelagapan hingga tanpa sadar kucengkeram pantat Om Wahyu agar
mengangkat pantatnya. Rupanya tindakanku berhasil karena Om Wahyu
mengangkat pantatnya sedikit hingga aku dapat bernapas lega. (Pembaca
dapat membayangkan bagaimana rasanya hidung pembaca tersumpal jembut..
Eh rambut kemaluan laki-laki!! Sudah baunya apek.. Ting kruntel lagi
kayak indomie pula!! Sedangkan mulut tersumpal batang kemaluan!!)
Tubuhku
semakin menggeliat liar saat lidah Om Wahyu mulai menggesek-gesek
kelentitku. Kelentitku rasanya membengkak dan berdenyut-denyut seolah
mau pecah. Mataku sudah membeliak hampir terbalik. Aku merasa hampir
mengalami orgasme lagi.. Namun saat desakan di bagian bawah perutku
hampir meledak tiba-tiba Om Wahyu menjauhkan bibirnya dari
selangkanganku. Aku kecewa sekali rasanya. Orgasme yang hampir kuperoleh
ternyata menjauh lagi. Ternyata ini memang taktik Om Wahyu agar aku
penasaran.
Om Wahyu mengubah posisi lagi. Kini wajahnya menghadap
ke wajahku lagi. Tubuhnya ditempatkannya di antara kedua pahaku yang
memang sudah terbuka lebar. Kemudian bibirnya mencium bibirku dengan
lembut. Akupun membalasnya. Lidah kami saling berkutat. Sementara itu
tubuh bagian bawah Om Wahyu mulai menekan selangkanganku. Hal ini
kurasakan dari tekanan batang kemaluan Om Wahyu yang terjepit bibir
keamaluanku, walaupun belum masuk ke dalam liang kemaluanku tentunya!!
Hangat
sekali rasanya batang kemaluan itu. Nikmat sekali rasanya
gesekan-gesekan yang ditimbulkannya saat pantatnya bergerak maju-mundur.
“Omhh.. Ja.. Jangan dimasukkan..!” kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat.
Aku
tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus atau tidak, sebab sejujurnya
aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang kemaluan yang
besar itu masuk ke lubang kemaluanku.
“Oke.. Sayang.. Kalau nggak
boleh dimasukkan, Om gesek-gesekkan di bibirnya saja ya..?” jawab Om
Wahyu juga dengan napas yang terengah-engah.
Kemudian Om Wahyu
kembali memasang ujung batang kemaluannya tepat di celah-celah bibir
kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batang
batang kemaluan itu mulai menyentuh bibir kemaluanku. Lalu dengan
perlahan digoyangkanya pantatnya hingga batang kemaluannya mulai
menggesek celah bibir kemaluanku. Hal ini berlangsung beberapa saat
dengan irama yang teratur seperti pemain biola yang menggesek biolanya
dengan khidmat.
Rupanya Om Wahyu tidak puas dengan cara seperti
itu (Aku pun juga kurang puas sebenarnya..! Tapi gengsi dong masak cewek
minta duluan!!).
“Om masukkin dikit ya sayang..” bisik Om Wahyu
dengan napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah semakin
meningkat. Aku sendiri yang juga sudah sangat terangsang dan tidak
berdaya karena sudah terbakar birahi hanya diam saja.
Karena aku
hanya diam, Om Wahyu lalu memegang batang kemaluannya dan dicucukannya
ke celah-celah bibir kemaluanku yang sudah sangat licin. Dengan pelan
didorongnya pantatnya hingga akhirnya ujung kemaluan Om Wahyu berhasil
menerobos bibir kemaluanku. Aku menggeliat hebat ketika ujung batang
kemaluan yang besar itu mulai menyeruak masuk. Walaupun mulanya sedikit
perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang baru kali ini
kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku. Seperti janji Om
Wahyu, batang kemaluannya yang seperti lengan bayi itu hanya dimasukkan
sebatas ujungnya saja.
Cerita Mesum – Meskipun hanya
begitu, kenikmatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir berteriak
histeris. Sungguh batang kemaluan Om Wahyu itu luar biasa nikmatnya.
Liang kemaluanku serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung topi baja
batang kemaluan Om Wahyu yang bergerak maju-mundur secara pelahan.
Om
Wahyu terus menerus mengayunkan pantatnya Mamaju-mundurkan batang
batang kemaluan sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang
kemaluanku. Keringat kami berdua semakin deras mengalir, sementara mulut
kami masih terus berpagutan.
“Sakkith.. Omhh..?” Aku menjerit pelan saat kurasakan betapa batang kemaluan om Wahyu menyeruak semakin dalam.
Namun
rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Om Wahyu
menghentikan gerakan batang kemaluannya yang begitu sesak memenuhi liang
kemaluanku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang
kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang kemaluanku.
Lalu
aku semakin mengawang lagi saat lidah Om Wahyu yang panas mulai
menyapu-nyapu seluruh leherku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa
merinding dibuatnya. Aku tak sadar lagi saat Om Wahyu kembali mendorong
pantatnya hingga batang kemaluannya yang terjepit erat dalam laing
kemaluanku semakin menyeruak masuk. Aku yang sudah sangat terangsang pun
tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar
gerakan batang kemaluan Om Wahyu dalam liang kemaluanku.
Kepalaku
tanpa sadar bergerak-gerak liar merasakan sensasi hebat yang baru kali
ini kurasakan. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam
gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.
Aku tak tahu entah bagaimana, tiba-tiba kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah amblas semua kevaginaku.
Bless..
Perlahan
tapi pasti batang kemaluan yang besar itu melesak ke dalam libang
kemaluanku. Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang batang kemaluan Om
Wahyu yang sangat-sangat besar itu. Ada rasa pedih menghunjam di perut
bagian bawahku. Oohh rupanya mahkotaku sudah terenggut.
“Akhh.. Sakk.. Kitthh.. Omhh..” aku merintih dan tanpa sadar air mataku menetes.
Ada sebersit rasa penyesalan dalam diriku, mengapa aku begitu mudah menyerahkan mahkotaku yang paling berharga.
“Omh.. Kok dimaassuukiin seemmua.. Ah..?” tanyaku.”Maafkan Om saayang. Om nggak tahhan..!” ujarnya dengan lembut.
Ia pun menghentikan gerakan pantatnya. Air mataku mengalir tanpa dapat kutahan lagi.
“Jangan menangis sayang..” bisik Om Wahyu di telingaku, “Om sayang kamu”
Kisah Ngentot -
Ada secercah rasa bahagia saat kudengar bisikan mesranya di telingaku.
Aku pun terdiam dan ia pun terdiam. Kami terdiam beberapa saat. Ooh
betapa indahnya.. Dalam diam itu aku dapat merasakan kehangatan batang
kemaluannya yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku. Kembali rasa
nikmat menggantikan rasa sakit yang tadi menghentakku. Kurasakan batang
kemaluannya mengedut-ngedut dalam jepitan liang kemaluanku.
Kemudian
dengan perlahan sekali Om Wahyu mulai mengayunkan pantatnya hingga
kurasakan batang kemaluannya menyusuri setiap inci liang kemaluanku.
Nikmat sekali rasanya. Aku tak sempat mengerang karena tiba-tiba bibir
Om Wahyu sudah melumat bibirku. Lidahnya menyeruak masuk mulutku dan
mencari-cari lidahku. Aku pun membalasnya.
“Hmmgghh”
Cerita
Ngentot – Kudengar Om Wahyu mendengus tanda birahinya sudah mulai
meningkat. Gerakan batang kemaluannya semakin mantap di dalam jepitan
liang kemaluanku. Aku merasakan betapa batang kemaluanya yang keras
menggesek-gesek kelentitku. Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar
menyambut gesekan batang kemaluannya. Pantatku mengangkat ke atas
seolah-olah mengikuti gerakan Om Wahyu yang menarik batang kemaluannya
dengan cara menyendal seperti orang memancing hingga hanya ujung batang
kemaluannya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku.
Lalu
setelah itu didorongnya batang kemaluannya dengan pelahan hingga
ujungnya seolah menumbuk perutku. Dilakukannya hal itu berulang-ulang.
Aku merasa ada semacam sentakan dan kedutan hebat saat Om Wahyu menarik
batang kemaluannya dengan cepat! (Belakangan aku baru tahu kalau itu
namanya teknik sendal pancing setelah Om Wahyu menceritakannya! Intinya
teknik ini adalah mendorong secara pelan hingga batang kemaluannya masuk
seluruhnya lalu menarik dengan cepat seperti orang menyendal saat
memancing hingga hanya ujung batang kemaluannya yang masih tertinggal!
Wow.. Ternyata teknik inilah yang kurasakan paling nikmat dan menjadi
teknik favoritku!! Pembaca bisa mencobanya dan wanita ditanggung akan
ketagihan deh!!).
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan
kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang
kemaluan Om Wahyu, sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit.
Sementara karna tubuhnya yang berat, batang kemaluan Om Wahyu semakin
menyeruak ke dalam liang kemaluanku dan melesak hingga ke dasarnya.
Sangat terasa sekali bagaimana rasanya batang kemaluan Om Wahyu
menggesek-gesek dinding liang kemaluanku.
Tanpa sadar aku pun
mengimbangi genjotan Om Wahyu dengan menggoyang pantatku. Semakin lama,
genjotan Om Wahyu semakin cepat dan keras, sehingga tubuhku
tersentak-sentak dengan hebat. Slep.. slep.. slep.. sleep.. bunyi
gesekan batang kemaluan Om Wahyu yang terus memompa liang kemaluanku.
“Akhh..!
Aakhh.. Omhh..!” erangku berulang-ulang. Benar-benar luar biasa sensasi
yang kurasakan. Om Wahyu benar-benar telah menyeretku menuju sorga
kenikmatan. Persetan dengan keperawananku. Aku sudah tak peduli apapun.
Tidak
berapa lama kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa dari ujung
kepala hingga ujung kemaluanku!! Tubuhku mengelepar-gelepar di bawah
genjotan tubuh Om Wahyu. Seperti tidak sadar, aku dengan lebih berani
menyedot lidah Om Wahyu dan kupeluk erat-erat tubuhnya seolah takut
terlepas.
“Ooh.. Omh.. Akhh..!” akhirnya aku menjerit panjang
ketika hampir mencapai puncak kenikmatan. Tahu aku hampir orgasme, Om
Wahyu semakin kencang menyendal-nyendal batang kemaluannya dari jepitan
liang kemaluanku.
Saat itu tubuhku semakin menggelinjang liar di
bawah tubuh Om Wahyu yang kuat. Tidak lama kemudian aku benar-benar
mencapai klimaks.
“Ooh.. Aauuhh.. Omh..!” Jeritku tanpa sadar.
Seketika
dengan refleks jari-jariku mencengkeram punggung Om Wahyu. Pantatku
kunaikkan ke atas menyongsong batang kemaluan Om Wahyu agar dapat masuk
sedalam-dalamnya. Lalu kurasakan liang kemaluanku berdenyut-denyut dan
akhirnya aku seolah merasakan melayang. Tubuhku serasa seringan kapas.
Aku benar-benar orgasme!! Gerakanku semakin melemah setelah kenikmatan
puncak itu. Om Wahyu menghentikan sendalannya.
“Bagaimana rasanya sayang..!” bisik Om Wahyu lembut sambil mengecup pipiku.
Aku pun hanya terdiam dan wajahku merona karena malu.
“Istirahat dulu ya sayang” bisiknya lagi.
Om
Wahyu yang belum orgasme membiarkan saja batang kemaluannya terjepit
dalam liang kemaluanku. Kami kembali terdiam. Mungkin Om Wahyu sengaja
membiarkan aku untuk menikmati saat-saat kenikmatan itu. Aku kembali
mengatur napasku sementara kurasakan batang kemaluan Om Wahyu terus
mengedut-ngedut dalam jepitan liang kemaluanku. Tubuh kami sudah
mengkilat karena basah oleh keringat. Memang udara saat itu panas
sekali, apalagi kami juga habis bergumul hebat ditambah kamar itu tidak
ber AC, hanya kipas angin yang membantu menyejukkan ruangan yang sudah
berbau mesum itu.
Setelah beberapa saat Om Wahyu yang belum
orgasme itu mulai menggerak-gerakkan batang kemaluannya maju mundur.
Kali ini dia bergerak tidak menyendal-nyendal lagi. Masih dengan posisi
seperti tadi, yaitu kakiku menjuntai ke lantai dan pantatku terletak di
tepi pembaringan. Sedangkan om Wahyu tetap posisi setengah berdiri
karena kakinya masih di lantai.
Sex HOT 2016 –
Kembali gejolak birahiku terbangkit. Dengan sukarela aku menggoyangkan
pinggulku seirama dengan gerakan pantat Om Wahyu. Rasa nikmat kembali
naik ke ubun-ubunku saat kedua tulang kemaluan kami saling beradu.
Gerakan batang kemaluan Om Wahyu semakin lancar dalam jepitan liang
kemaluanku. Meskipun masih ada rasa sedikit ngilu, kubiarkan Om Wahyu
memompa terus lubang kemaluanku.
Aku yang sudah cukup lelah hanya
bergerak mengimbangi ayunan batang kemaluan Om Wahyu yang terus
memompaku. Batang kemaluannya yang hitam kecoklatan dan sudah berkilat
karena basah oleh cairan licin yang keluar dari kemaluanku tanpa ampun
menghajar liang kemaluanku. Edan tenan!! Liang kemaluanku dimasuki
batang kemaluan sebesar itu. Kalau akau tak malu ingin rasanya aku
menjerit meneriakkan kata-kata Om Timbul dalam iklan jamu yang terkenal
“Uenak tenaann!”. Memang enak, bagi yang belum pernah merasakan boleh
coba! Ditanggung ketagihan.
Memang kupikir-pikir mendingan enak
ngeseks begini daripada ikut-ikutan teman kuliahku yang sok idealis
berdemo panas-panasan!! Memang banyak teman yang ngajak aku berdemo,
tapi aku emoh! Ngapain toh enggak ada untungnya! Paling-paling kita
cuman diperalat sama pemimpin demo! (Rupanya ada benarnya juga pilihan
yang kuambil untuk tidak ikut-ikutan berdemo! Soalnya ternyata ketahuan
ada beberapa rekan yang terima duit dari demo itu!)
Om Wahyu
semakin lama semakin kencang memompakan batang kemaluannya. Sementara
mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi dan leherku dan kedua
tangannya meremas kedua buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti
seperti itu nafsuku semakin memuncak kembali. Kurasakan kenikmatan mulai
menjalar lagi. Bermula dari selangkanganku kenikmatan itu menjalar ke
putingku lalu ke ubun-ubunku. Aku lalu balik membalas ciuman Om Wahyu,
pantatku bergerak memutar mengimbangi batang kemaluan Om Wahyu yang
dengan perkasa menusuk-nusuk lubang kemaluanku.
Gerakan Om Wahyu
mulai semakin liar. Napasnya mendengus seperti kerbau gila! (Mungkin
kerbau kalau lagi gila begini kali ya?) Pantatku kuputar-putar,
kiri-kanan semakin liar untuk menggerus batang batang kemaluan Om Wahyu
yang terjepit erat dalam lubang kemaluanku. Aku pun semakin tak mampu
menahan diri. Kusedot lidah Om Wahyu yang menyelusup ke dalam mulutku.
Tubuh Om Wahyu mengejat-ngejat seperti orang tersengat listrik karena
kenikmatan.
Lalu di saat aku menjerit panjang saat merasakan orgasme untuk yang ke sekian kalinya. Om Wahyu pun mengejat-ngejat.
“Ough..
Ugh.. Ughh” dengan napas yang terengah-engah, Om Wahyu yang berada
diatas tubuhku semakin cepat menghunjamkan batang kemaluannya. Lalu
Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Crtt.. Crtt..
Aku
merasakan betapa batang kemaluan Om Wahyu menyemprotkan air maninya
dalam kehangatan liang kemaluanku. Matanya membeliak dan tubuhnya
terguncang hebat. Batang kemaluannya mengedut-ngedut hebat saat
menyemburkan air maninya. Aku merasakan ada semprotan hangat di dalam
sana, nikmat sekali rasanya. Rupanya kami mencapai orgasme yang
bersamaan.
“Teruss.. teruss.. putarr sayanghh..!” dengus Om Wahyu. Aku pun membantunya dengan semakin liar memutar pinggulku.
Beberapa
saat kemudian tubuhnya ambruk hingga menindih tubuhku. Batang
kemaluannya tetap terjepit dalam liang kemaluanku. Sementara aku
merasakan ada aliran cairan yang mengalir keluar dari liang kemaluanku.
Napas kami menderu selama beberapa saat setelah pergumulan nikmat yang
melelahkan itu.
Gila, air mani Om Wahyu luar biasa banyaknya,
sehingga seluruh lubang kemaluanku terasa kebanjiran. Bahkan karna
begitu banyaknya, air mani Om Wahyu belepotan hingga ke bibir
kemaluanku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu reda. Untuk beberapa
saat Om Wahyu masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran.
Batang kemaluannya yang sudah mulai melemas secara perlahan terdorong
keluar oleh kontraksi otot liang kemaluanku. Hingga tiba-tiba tubuh kami
berdua seperti tersentak saat batang kemaluan itu terlepas dari jepitan
kemaluanku.
Plop..
Seperti tutup botol yang terlepas saat batang kemaluan itu terlepas dari jepitan liang kemaluanku. Kami tersenyum.
“Enak
sayang?” bisiknya mesra.”Kamu sungguh hebat Rena. Om sayang sekali sama
Rena” ia merayu lagi setelah memperoleh kenikmatan dariku.
Setelah
itu ia menggulingkan tubuhnya berguling kesampingku. Mataku menerawang
menatap langit-langit kamar. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Tapi
nasi sudah menjadi bubur! Air mani sudah terlanjur mengucur! Biarin deh!
Apa yang terjadi terjadilah. Que sera sera! Demikian pembenaranku.
“Maafkan Om, Rena. Om telah khilaf” bisik Om Wahyu lirih.
Aku
tidak menjawab, aku duduk dan bermaksud membersihkan ceceran air mani
Om Wahyu yang berceceran di bibir kemaluanku. Aku kembali tercenung
melihat betapa cairan mani yang mengalir keluar dari liang kemaluanku
sedikit kemerahan karena darah perawanku. Ya perawanku telah terenggut
oleh Omku! Adik kandung ayahku sendiri!! Untuk beberapa saat tak ada
sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. Bacaan sex top:
Cerita Dewasa Indahnya Tubuh Mulus Istri TemankuNamun
rupanya penyesalanku tidak berlangsung lama. Kenikmatan mengalahkan
rasa sesalku. Hari itu kami melakukannya lagi berulang-ulang seperti
layaknya pengantin baru. Om Wahyu mengajariku berbagai gaya yang
aneh-aneh! Memang keadaan sangat mendukung karena kedua orangtuaku baru
pulang setelah petang. Jadi siang itu kami benar-benar mereguk
kenikmatan sebebas-bebasnya. Dari beberapa gaya yang diperkenalkan Om
Wahyu, hanya gaya “sendal pancing” itulah yang paling berkesan bagiku
dan menjadi gaya favoritku.
Sejak saat itu aku menjadi kekasih Om
ku sendiri. Tentunya tanpa sepengetahuan ayahku. Dan setiap ada
kesempatan kami selalu melakukannya di manapun dan kapanpun.