Cerita Dewasa Frustasi Karena Puncak Birahi Wanita - Cerita ngentot terhot, Sebelumnya kisah sex yang pernah saya publish ialah
Cerita Dewasa IGO Terhot Kapri Sang Pejantan Tangguh. Cerita
sex terbaru, novel sex terlengkap, cerita dewasa terupdate, cerita
mesum terbaik, cerita ngentot terpopuler, cerita bokep terselubung,
cerita xxx terhot, cerita ml abg perawan, cerita porno janda binal |
Cerita ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Saat itu aku masih kuliah
pada semester ke empat. Aku adalah seorang pria lajang 20 th dengan
tinggi 175 cm berat 70 kg yang sedang kuliah di salah satu PTN di
daerahku. Aku tinggal disebuah rumah bedeng 5 pintu dan aku berada pada
pintu yang pertama.
Cerita Sex IGO Hot Terbaru 2016 Birahi Wanita Frustasi
|
Ilustrasi Foto Cewek Seksi Bugil Terhot Bikin Kontol Tegang |
Novel Seks
- Kalau dibandingkan dengan teman-temanku, aku termasuk anak yang
pemalu alias kuper (kurang pergaulan). Hal ini membuatku lebih betah
berada di kosanku, oh ya di bedeng tersebut aku nge-kost, dari pada
harus keluar rumah tanpa tujuan. Sesekali aku juga sering menonton film
BF untuk memuaskan hasrat birahiku dan selalu berakhir dengan beronani.
Cerita Sex HOT IGO, Cerita Mesum Baru HOT, Cerita HOT Sekxi
Ngentot, Cerita Sex Ngentot 2016, Cerita Sex Mesum Terkini, Kisah Nyata
Sex
Cukup sudah pengantarnya ok. Sekarang lanjut ke pengalaman pertamaku
yang berawal dari tempat kost dimana aku tinggal. Disebelah (pintu no2)
tinggal seorang wanita muda sekitar 25 tahun bernama Desi tinggi 160
berat 50 kg yang bersuamikan seorang supir taxi tetapi sudah 7 tahun
belum dikarunia seorang anak. Pintu no3 ditempati oleh seorang wanita 35
tahun tinggi 165 berat 60 kg yang sudah memiliki 2 orang anak 7 dan 5
tahun yang semuanya perempuan, ia bernama Ita. Nah, dari sinilah
semuanya berawal.
Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni
bedeng sibuk dibelakang (mandi, mencuci). Perlu diketahui bahwa kondisi
di rumah ini memiliki 5 kamar mandi terpisah dari rumah dan 2 buah sumur
(air harus diangkat ke kamar mandi, maklum yang punya rumah belum punya
Sanyo).
Aku yang sudah terbiasa mandi paling pagi sedang duduk
santai sambil nonton TV. Lagi asik nonton terdengar olehku gemercik air
seperti orang sedang mandi. Mulanya sih biasa saja, tapi lama kelamaan
penasaran juga aku dibuatnya.
Aku mencoba melihat dari balik
celah pintu belakang rumahku, dan aduh!! betapa kagetnya aku ketika
melihat Mbak Desi yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Aku
tidak tahu mengapa ia begitu berani untuk membuka tubuhnya pada tempat
terbuka seperti itu.
Mbak desi yang sedikit kurus ternyata
memiliki payudara sekitar 32b dan sangat seksi sekali. Dengan bentuknya
yang kecil beserta puting warna merah jambu untuk orang yang sudah
menikah bentuknya masih sangat kencang.
Aku terus mengamati dari
balik celah pintu, tanpa kusadari batang kejantananku sudah mulai
berdiri. Sudah tak tahan dengan pemandangan tersebut aku langsung
melakukan onani sambil membayangkan bercinta dengan Mbak desi ditempat
terbuka tersebut.
Semenjak hal itu, aku jadi ketagihan untuk
selalu mengintip jika ada kesempatan. Keesokan harinya, aku masih sangat
terbayang-bayang akan bentuk tubuh Mbak desi. Hari itu adalah hari
minggu, dan aku sedikit kesiangan.
Ketika aku keluar untuk mandi,
aku melihat Mbak Ita sedang mencuci pakaian. Dengan posisinya yang
menjongkok terlihat jelas olehku belahan payudaranya yang terlihat sudah
agak kendor tapi berukuran 34 b. Setiap kali aku memperhatikan
pantatnya, entah mengapa aku langsung bernafsu dibuatnya (mungkin
pengaruh film BF dengan doggy style yang kebetulan favoritku). Kembali
batang kemaluanku tegang dan seperti biasa aku melakukan onani di kamar
mandi.
Dua hari kemudian terjadi keributan di tetanggaku, yaitu
Mbak ita yang sedang bertengkar hebat dengan suaminya (seorang agen). Ia
menangis dan kulihat suaminya langsung pergi entah kemana. Aku yang
kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ada dipikiranku
adalah apa sebenarnya yang sedang terjadi. Keesokan harinya Mbak Ita
pergi dengan kedua anaknya yang katanya kerumah nenek, dan kembali
sorenya.
Sore itu aku baru akan mandi, begitu juga dengan Mbak
ita. Setelah selesai aku langsung buru-buru keluar dari kamar mandi
karena kedinginan. Diluar dugaanku ternyata aku menabrak sesuatu yang
ternyata adalah Mbak ita.
Keadaan waktu itu sangat gelap (mati
lampu) sehingga kami saling bertubrukan. Menerima tubrukan itu, Mbak ita
hampir jatuh dibuatnya. Secara reflek aku langsung menangkap tubuhnya.
AduH! Tenyata aku tanpa sengaja telah menyentuh payudaranya. ” Maaf..
Aduh maaf mbak, nggak sengaja” ucapku. ” Nggak, nggak pa pa kok, wong
saya yang nggak liat” balasnya.
Sejenak kami terdiam dikeheningan
yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam. Tanpa
dikomando, tubuh kami kembali saling berdekatan setelah tadi sempat malu
karena kecerobohan kami berdua. Aku sangat degdegan dibuatnya dan tidak
tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini.
Sepertinya Mbak
ita mengetahui bahwa aku belum pengalaman sama sekali. Ia kemudian
mengambil inisiatif dan langsung memegang kemaluanku yang berada dibalik
handuk. Est ..est.. auw ..aku mengerang keenakan.
Belum selesai
aku merasakan belaian tangannya, tiba-tiba ujung kemaluanku terasa
disentuh oleh benda lembut dan hangat. Mbak ita sudah berada dibawahku
denagn posisi jongkok sambil mengulum kemaluanku. Aduuhh .. nikmatt..
terus .. Akh ..est .. Sekarang aku sudah telanjang bulat dibuatnya.
10
menit sudah kemaluanku dikulum oleh Mbak ita. Aku yang tadi pemalu
sekarang mulai mengambil tindakan. Mbak ita kusuruh berdiri dihadapanku
dan langsung kulumat bibinya dengan lembut. Est .. Ah ..uh ouw .. Ia
mendesah ketika bibir kami saling berpagutan satu sama lain.
Ciumanku
sekarang telah berada pada lehernya. Bau sabun mandi yang masih melekat
pada tubuhnya menambah gairahku. Est .. Ah .. teruss.. kepalanya
tengadah keatas menahan nikmat. Kini tiba saat yang kutunggu.
Handuk
yang masih menutupi tubuhnya langsung kubuka tanpa hambatan. Secara
samar-samar dapat kulihat bentuk payudaranya. Kuremas dan kukecup dengan
lembut dan au ..est..nikmaat..teruss ..aow .., Mbak ita menahan nikmat.
Sambil
terus mencicipi bagian tubuhnya akhirnya aku sampai juga didaerah
kemaluannya. Aku sedikit ragu untuk memcicipi kemaluanya yang sudah
sedikit basah itu. Seperti difilm BF aku mencoba mempraktekkan gaya
melumat kemaluan wanita. Kucoba sedikit dengan ujung lidahku, rasanya
ternyata sedikit asin dan berbau amis.
Tetapi itu tidak
menghentikanku untuk terus menjilatinya. Semakin lama rasa jijik yang
ada berubah menjadi rasa ninkmat yang tiada tara. Est ..est ..teruuss
..tee..russ..auw ..nik, mat..mbak ita tak mampu menahan nikmat yang
diterimanya dari jilatan mautku yang sesekali kuiringi dengan memasukkan
jariku ke liang senggamanya. “Mbak mau .. kelu..ar ahh” racaunya.
Tanpa
kusadari tiba-tiba keluar cairan kental dari vagina nya yang belakangan
kutau bahwa itu adalah cairan wanita. Aku belum berhenti dan terus
menjilati kemaluanya sampai bersih. Puas aku menjilati kemaluannya
kemudian langsung aku angkat ia kedalam rumahnya menuju kamar tidurnya.
Aduh .. benar-benar tak habis pikir olehku, wanita segede ini bisa
kuangkat dengan mudah.
Sesampai dikamarnya aku langsung terbaring
dengan posisi terlentang. Mbak ita tanpa diperintah sudah tahu apa yang
kumau dan langsung mengambil posisi berada diatasku. Oh ..ya pembaca,
bahwa batang kemaluanku standar-standar saja untuk orang Indonesia. Aku
yang berada dibawah saat itu sengaja tidak berbuat apa-apa dan
membiarkan Mbak Ita mengambil inisiatif untuk memuaskanku.
Mbak
Ita langsung memegang kemaluanku dan mencoba memasukkannya kedalam liang
senggamanya. Blues..bleb.. tanpa hambatan batang kejantananku tenggelam
seluruhnya kedalam liang kenikmatan Mbak Ita. Est..es..auw..oh..ah..aku
hanya terpejam merasakan kemaluanku seperti diperas-peras dan hangat
sekali rasanya.
Aku tak menyangka bahwa kenikmatan bersenggama
dengan wanita lebih nikmat dibanding dengan aku beronani. Mbak Ita mulai
menggenjot pantatnya secara perlahan tapi pasti.
“Ah..ah..ah..oh..oh..nik..maatt..ahh..” Mbak Ita terus melakukan gerakan
yang sangat erotis.
Desahan Mbak Ita membuatku semakin bernafsu
ditambah dengan payudaranya bergoyang kesana-kemari. Rupanya aku tak
bisa lagi tinggal diam. Aku berusaha mengimbangi genjotan Mbak Ita
sehingga irama genjotan itu sangat merdu dan konstan. Tangankupun tidak
mau kalah dengan pantatku.
Aku berusaha mencapai kedua payudara
yang ada didepan mataku itu. “Wah ..indahnya pemandangan ini” ucapku
dalam hati. Tidak puas dengan hanya menyentuh payudara Mbak Ita, aku
langsung mengambil posisi duduk sehingga payudara Mbak ita tepat berada
didepan wajahku. Kembali aku melumat putingnya dengan lembut kiri dan
kanan bergantian.
“Ahh..ah ..ah..oh.. Est..sshhh…” Mbak ita
kelihatannya tak tahan menahan nikmat dengan perlakuanku ini. Lama
kelamaan genjotan Mbak Ita semakin cepat dan aku..a..ku..
kee..luuarr..ahh..ohh..nikmaatt Mbak ita akhirnya mencapai klimaks yang
kedua kalinya.
Aku yang belum apa-apa merasa kesal tidak bisa
klimaks secara bersamaan. Akhirnya aku meminta Mbak Ita untuk kembali
mengulum kemaluanku. Mbak Ita yang sudah mendapat kepuasan dengan
semangat mengulum dan menjilati kemaluanku.
“Est..est..ahh..oh…oh…”
ucapku ketika Mbak Ita semakin mempercepat kuluman dan kocokannya pada
kemaluanku. Sepertinya ia ingin segera memuaskanku dan menikmati air
kejantananku.
Selang 10 menit ah..auw..oh..nik..maatt..oh..
crot..crot..crot..semua air maniku tertumpah diwajah Mbak Ita dan
diseluruh tubuhnya. Saat itu Mbak Ita tidak berhenti kulumannya dan
menjilati seluruh air jantan tersebut. Aku sangat ngilu dibuatnya tapi
sungguh masih sangat nikmat sekali.
Setelah merasakan kepuasan
yag tiada tara kami langsung jatuh terkulai diatas kasur. Mbak Ita
tampaknya sangat kelelahan dan langsung tertidur pulas dengan keadaan
telanjang bulat. Aku yang takut nanti ketahuan orang lain langsung
keluar dari kamar tersebut dan mengambil handukku menuju rumahku.
Ketika
aku baru akan keluar dari rumah Mbak Ita, alangkah terkejutnya aku
ketika dihadapanku ada seorang wanita yang kuduga sudah berdiri disitu
dari tadi dan menyaksikan semua perbuatan kami. Eh..mm..mbak..mbak
..Desi..ternyata ia tidak lain adalah Mbak Desi. “Permisi mbak, aku mau
masuk dulu” ucapku pura-pura tidak ada yang terjadi.
Sambil
berjalan tergesa-gesa aku langsung menuju rumahku untuk menghindari
introgasi dari Mbak Desi. Tiba-tiba “tunggu!!” teriak Mbak Desi. Aku
langsung panas dingin dibuatnya. “Jangan jangan ia akan melaporkanku ke
Kepala Desa lagi” ucapku dalam hati.” Aduuhh gawat nih, bisa-bisa cuci
kampung” pikirku. ” A..a..ada apa ya mbak” balasku.
Mbak Desi
langsung mendekatku dan berkata ” kamu akan aku laporkan kesuami Mbak
Ita dan kepala desa atas apa yang telah kamu lakukan” ucap Mbak Desi. ”
Ta..tapi kami melakukannya atas dasar suka sama suka Mbak ” balasku
dengan perasaan sedikit cemas. Tiba-tiba ” ha..ha..ha..ha.. ” Mbak desi
tertawa.
Aku semakin bingung dibuatnya karena mungkin Mbak desi
punya dendam dan sekarang berhasil membalaskannya. ” Nggak usah takut,
pokoknya sekarang kamu tetap berdiri disitu dan jangan sekali-kali
bergerak ok!” usulnya. “Mbak mau melaporkan saya atau takut saya lari”
ucapku semakin bingung. Tanpa bicara lagi Mbak Desi semakin mendekatiku.
Setelah
tidak ada lagi jarak diantara kami tangan Mbak Desi langsung melepas
handuk yang kugunakan tadi sehingga aku kembali telanjang bulat.”Mbak
jangan dikebiri ya..” ucapku.”Nnggak..nggak pa pa kok” balasnya. Mbak
Desi ternyata langsung berjongkok dan mulai mengocok kemaluanku.
Ah..ah..oh..oh..
aku yang tadi lemas kembali bergairah dibuatnya. Belum lagi aku selesai
merasakan nikmatnya kocokan lembut dari tangan Mbak Desi, aku kembali
merasakan ada benda lembut, hangat dan basah menyentuh kepala
kemaluanku.
Aku langsung tahu bahwa itu adalah kuluman dan
jilatan dari mulut Mbak Desi setelah tadi aku merasakannya dengan Mbak
Ita. Kuluman dan jilatan Mbak Desi ternyata lebih nikmat dari Mbak Ita.
Aku bertaruh bahwa Mbak Desi telah melakukan berbagai macam gaya dan
variasi dengan suaminya untuk memperoleh keturunan.
Estt..ah..oh..oh..aduhh..auw..
desahku menahan hebatnya kuluman Mbak Desi. 15 menit sudah acara
kulum-kuluman itu dan sekarang Mbak Desi telah berganti posisi dengan
menungging. Pantatnya yang kecil namun berisi itu sekarang menantangku
untuk ditusuk segera dengan rudalku.
“Ayo..cepetan..kamu sudah
lama menginginkan ini kan..Mbak tau kamu sering ngintip dari celah pintu
itu..ayoo masukkan dong” ucapnya dengan mesra.
Aku jadi malu
dibuatnya bahwa selama ini ia tahu akan perbuatanku. Tanpa pikir panjang
aku langsung mencoba memasukkan batang kemaluanku ke liang kenikmatan
Mbak Desi.
“Aduh!!” meleset pada tusukanku yang pertama. Aku kembali mecoba dan bluess..akhirnya aku berhasil juga.
“Gila
nih perempuan “pikirku, “ternyata lubang kemaluannya masih sempit
sekali” ucapku. Perlahan aku coba menggoyangkan pantatku mau-mundur.
Ah.ah..ahh..oh..oh..oh..ah.. Mbah Desi mulai mendesah menahan nikmat.
Aku semakin mempercepat goyanganku karena memang ini adalah gaya
favoritku.
“Ayo..teruuss..ayo..” teriakku memberi semangat”.
Ah..ah..ah..oh..desah Mbak Desi semakin terdengar kencang. Melihat
payudaranya yang bergelantung dan bergoyang-goyang membuatku ingin
mewujudkan impianku selama ini.
Sambil terus menggenjot Mbak Desi
aku berusaha mencapai payudaranya. Kuremas-remas dengan garangnya
seolah meremas santan kelapa. Aw..sakiitt..adu..hh..ah..ah.. Mbak Ita
tak tahan akan perlakuanku. Aku tidak memperdulikannya dan tetap
menggenjot dengan cepat.
Kemudian aku mengganti posisi dengan
menggendong Mbak Desi didepanku. Bluess.. Kembali batang kejantananku
kumasukkan kedalam liang senggamanya. Ahh..ah..ah..ah..desah Mbak Desi
menahan nikmat.
Kulumat bibir dan kuciumi seluruh leher dan
kukecup kedua puting susunya yang merah itu. Adu..nikkmatt sekaalii
ah..ah..ah..oh..oh.. Mendapat perlakuan demikian bertubi-tubi akhirnya
Mbak Desi tak sanggup lagi menahan klimaksnya “Keeluuarr
..mau..ke..lua..rr akhirnya Mbak Desi mencapai klimaksnya. Aku yang
sedikit lagi juga hampil finish semakin menggenjot dengan cepat. Bacaan
sex top:
Cerita Dewasa IGO Ngesex Sewaktu Istirahat Kantor“Blep..blep..blep..bunyi
hentakan sodokan antara kemaluanku dan kemaluan Mbak Desi yang sudah
sangat basah tersebut. Tidak lama kemudian aku merasakan ada
denyut-denyut di ujung batang kemaluanku
dan:”Crot..crot..crot..tumpahlah seluruh iir maniku kedalam liang
senggamanya.
Setelah itu kami berciuman sambil merasakan
sisa-sisa nikmat yang ada dan kembali kerumah masing-masing. Keesokan
harinya ketika bertemu, kami seolah-olah tidak merasakan sesuatu
terjadi. Pembaca sekalian rupanya Mbak Ita tidak mau lagi berbicara
denganku semenjak kejadian itu tapi aku terkadang masih melakukan
hubungan sex ini hanya dengan Mbak Desi saja ketika saya sedang ingin
atau ia sedang sangat ingin melakukannya.
Sekarang saya sudah
selesai kuliah dan tidak lagi tinggal dibedengan itu. Saya masih sangat
merindukan untuk kembali berhubunagn sex dengan Mbak Desi atau Mbak Ita
karena mereka telah membuat saya tidak virgin lagi.