Cerita Dewasa IGO Terhot Kapri Sang Pejantan Tangguh - Cerita ngentot terhot, Sebelumnya kisah sex yang pernah saya publish ialah
Cerita Dewasa Terbaru 2016 Asiknya Sepulang Latihan. Cerita
sex terbaru, novel sex terlengkap, cerita dewasa terupdate, cerita
mesum terbaik, cerita ngentot terpopuler, cerita bokep terselubung,
cerita xxx terhot, cerita ml abg perawan, cerita porno janda binal |
Aku yg sudah lama menjanda ini sudah sangat rindu akan belaian dari
seorang laki-laki yg bisa memuaskan aku. Hingga akhirnya aku mendapatkan
seorang suami tapi sayangnya suamiku yg sekarang kurang bisa memuaskan
aku, selalu saja sebelum aku keluar, suamiku sudah keluar dan langsung
lemes dan gak kuat lagi untuk melayaniku.
Cerita Sex Terpanas 2016 Kapri Sang Pejantan Tangguh
|
Ilustrasi Foto Hot Tante Tante Bispak Berbugil Ria |
Novel Seks
- Itu yg bikin aku sangat gelisah meski aku tak pernah
mengungkapkannya, tapi aku selalu mencari pelampiasan dimana saja supaya
aku tdk selalu kepikiran dengan hal itu terus. Bertemulah aku dengan
mas Kapri, orangnya hitam kekar, tinggi besar, ditumbuhi brewok di
lehernya dan bulu-bulu rambut yg menghiasi dadanya, sungguh sangat
bergairah sekali saat aku melihat mas Kapri, ingin sekali aku rasakan
disetubuhi mas Kapri yg kekar itu seperti pejantan tangguh yg pasti bisa
memuaskan aku diranjang.
Cerita sex, cerita dewasa, cerita ngentot, kisah mesum tante,
cerita panas terbaru, cerita bokep 2016, cerita porno terkini, cerita
xxx, cerita nyata sex dewasa.
Meski perkerjaannya sebagai tukang ojek di sekitar kampungku, tapi
banyak juga ibu-ibu kampong yg suka ngeomongin mas Kapri. Ternyata bukan
aku saja yg ingin merasakan disetubuhi mas Kapri, tapi ibu-ibu
tetanggaku banyak juga yg ingin disetubuhinya. Entah daya pikat apa yg
ia pakai, tapi yg jelas terlihat sangat besar tonjolan penis mas Kapri
dari luar celananya.
Setiap hari setiap mas Kapri lewat dikampung
selalu saja menjadi bahan pembaicaraan ibu-ibu, bahkan ada juga ibu-ibu
yg genit juga menggodannya. Dari omongan ibu-ibu kampung ini aku
mengetahui kalau mas Kapri ini hobi sekali ngentot, dia siap ngelayanin
siapa saja yg memintanya tanpa meminta imbalan.
Cerita Sex Terkini
- Ibu-ibu kampung bhakan juga sudah pernah merasakan mantapnya
disetubuhi oleh mas Kapri, aku mendengar itu birahiku langsung naik,
ingin sekali aku merasakan disetubuhi juga sama mas Kapri, sampai
sejantan mana mas Kapri bisa memuaskan aku. Setiap hari aku memikirkan
hal itu ditambah lagi setiap malam aku tdk pernah mendapatkan kepuasan
dari suamiku sendiri. Pikiran itu yg selalu mengganguku. Sampai suatu
saat, sore itu aku sedang memasak, aku melihat ada bumbu yg kurang untuk
aku memasak, aku langsung menuju ke pasar tempat langgananku dengan
terburu-buru takut nanti tutup.
Seketika aku diserang obsesiku.
Sementara Kapri nggenjot sepeda, agar tdk jatuh tanganku berpegangan
pada sadel yg tentu saja menyentuh bokongnya. Ada setrum yg langsung
menyerang jantungku. Deg, deg, deg. Aku dekatkan wajahku ke punggungnya
hingga aku cium bau keringatnya.
“Narik dari jam berapa mas?”, aku membuka omongan,
“Yaah
nggak tentu bu. Hari ini saya mulai keluar jam 10.00 pagi. Soalnya
pagi-pagi tadi tetangga minta bantu pasang kran air. PAM-nya nggak mau
keluar”. Wwaaoo.., tiba-tiba ada ide yg melintas!
“Apa yg nggak mau keluar ..?”, nada bicaraku agak aku bengkokkan.
“Kenapa nggak mau keluar ..?”, untuk lebih memperjelas nada bicaraku yg pertama.
Jawabannya nggak begitu aku dengar karena ramainya jalanan.
“Ooooo.., kirain apaan ygg.. nggakk keluarr..”. Dan tanpa aku sadari sepenuhnya, tanganku menjadi agresif, menepuki paha Kapri.
“Kirain
barang Mas Kapri yg ini nggak mau keluar”, mulutkupun tak lagi bisa
kukendalikan dengan sedikit aku iringi sedikit ha ha hi hi.
“Aahh, ibuu, ntarr dilihat orang lhoo”, sepertinya dia menegor aku. Kepalang basah,
“Habiiss..,
orang-orang pada ngomongin ini ssiihh..”, aku sambung omongan sambil
tanganku lebih berani lagi, menepuki bagian bawah perutnya yg naik turun
karena kaki-kakinya menggenjot sepeda.
Dalam hatiku, kapan lagi kesempatan macam ini datang.
“Siapa
yg ngomoong buu..??”, dia balik tanya tapi nggak lagi ada tegoran dari
mulutnya. Dan tanganku yg sudah berada di bagian depan celananya ini
nggak lagi aku tarik.
Cerita Dewasa Terhot - Bahkan
aku kemudian mengelusi dan juga memijat-mijat tonjolan celananya itu.
Aku tahu persis nggak akan dilihat orang, karena posisi itu adalah biasa
bagi setiap orang yg mbonceng sepeda agar tdk terlempar dari
boncengannya.
“Ibu berani banget nih, ntar dilihat orang terus
nyampai-in ke bapak lho buu”. Aku tdk menanggapi kecuali tanganku yg
makin getol meremas-remas dan memijat.
Dan aku rasakan dalam
celana itu semakin membesar. Penis Kapri ngaceng. Aku geragapan,
gemetar, deg-degan campur aduk menjadi satu.
“Mas Kapriiiiii..”, suaraku sesak lirihh.
“Bbuu.., aku ngaceng buu..”. Ooohh, obsesiku kesampaian.., dan aku jawab dengan remasan yg lebih keras.
Terus
terang, aku belum pernah melakukan macam ini. Menjadi perempuan dengan
penuh nafsu birahi menyerang lelaki. Bahkan sebagai istri yg selama ini
cinta dan dicintai oleh suaminya. Dan nggak perlu diragukan, bahwa
suamiku juga mampu memberi kepuasan seks setiap aku bersebadan
dengannya.
Tetapi juga nggak diragukan pula bahwa aku ini
termasuk perempuan yg selalu kehausan. Tdk jarang aku melakukan
masturbasi sesaat sesudah bersebadan dengan suamiku. Biasanya suamiku
langsung tertidur begitu habis bergaul.
Pada saat seperti itu
birahiku mengajak aku menerawang. Aku bayangkan banyak lelaki.
Kadang-kadang terbayang segerombolan kuli pelabuhan dengan badan dan
ototnya yg kekar-kekar. Telanjang dada dengan celana pendek menunjukkan
kilap keringatnya pada bukit-bukit dadanya. Mereka ini seakan-akan
sedang menunggu giliran untuk aku isepin dan kulum Penis-Penisnya. Wwoo,
khayalan macam itu mempercepat nafsuku bangkit.
“Kang Kapri, aku pengin ditidurin akang lho”, aku bener-bener menjadi pengemis. Pengemis birahi.
“Jangan bu, ibu khan banyak dikenalin orang di sini”, jawabnya, yg justru membuat aku makin terbakar.
“Kita cari tempat, nanti aku yg bayarin”, kejarku.
“Dimana
bu, aku nggak pernah tahu”. Iyyaa, tentu saja Kapri nggak pernah mikir
untuk nyewa kamar hotel. Klas ekonominya tukang ojek sepeda khan kumuh
banget.
Saat nyampai di warung tujuan aku turun dari sepedanya,
“Kang Kapri tungguin saya yah”, biar nanti aku kasih tahu kemana mencari tempat yg aman dan nyaman untuk acara bersama ini.
“Nih
tempatnya yg kang Kapri tanyain tadi, barusan aku pinjem pensil pemilik
warung dan aku tulis tuh alamat hotel yg pernah aku nginap bersama
suami saat nemenin saudara yg datang dari Surabaya.
“Maapin bu, saya nggak bisa baca”, ahh.. aku baru ingat kalau dia buta huruf.., konyol banget nih.
“OK
kang, gini aja, besok akang tunggu saja aku di halte bis depan sekolah
SD Mawar, tahu? Jam 10 pagi, OK?”, dia ngangguk bengong. Walaupun nggak
bisa baca rupanya dia tahu apa artinya “OK”.
“Tt.. tapi bu.., ntar
ada yg ngliatin, ntar diaduin ke suami ibu, ntar..”, rupanya dia belum
juga mengambil keputusan. Keputusan nekad. Ampuunn.. Aku jadinya nggak
sabar.
“Udahlah kang, ayyoo, sambil jalan..”, sementara hari udah mulai gelap, lampu jalanan sudah menyala.
Cerita Ngentot Terpanas
- Pada jam begini orang-orang sibuk, kebanyakan mereka yg baru pulang
kerja. Kembali aku duduk di boncengan sepedanya. Dan kembali aku
langsung merangkul pinggangnya hingga tanganku mencapai bagian depan
celananya. Rupanya Penis Kapri udah ngaceng. Tangankupun langsung
meremasi gundukkan di celananya itu.
“Bbuu, enaakk..”, dia mendesah berbisik.
“Makanya aayyoo kang.., aku juga pengin ini banget..”, jawabku sambbil memijat gundukkan itu.
Beberapa saat kami saling terdiam, saling menikmati apa yg sedang berlangsung.
“Buu, bagaimana kalau ketempat lain aja yg gampang bu??”, wwoo.. aku berbingar.
Rupanya sambil jalan ini Kapri mikirin tempat.
“Dimana?”, tanyaku penuh nafsu,
“Di
rumah kontrakan temen saya, kebetulan lagi kosong, yg punya rumah lagi
mudik, lagian kebonnya lebar, nggak akan ada yg ngliatin, apa lagi gelap
begini”.
“Jadi kang Kapri maunya sekarang ini?”, aku agak terperangah, nggak begitu siap, ntar suamiku nyariin lagi.
“Habis
kapan lagi bu? Sekarang atau besok-besok sama saja, lagian besok-besok
mungkin di rumah itu udah ramai, pemiliknya udah pulang lagi”. Kalau
menygkut nafsu birahi riupanya Kapri ini nggak begitu bodoh.
Cukup lama sebelum akhirnya aku menjawab,
“Ayyolahh..”, sepeda ojek langsung berbalik, beberapa kali berbelok-belok masuk gang-gang kumuh.
Nampaknya orang-orang ramai sepanjang jalan nggak mau ngurusin urusan orang lain. Mereka nampak tdk acuh saat kami melewatinya.
Kemudian
sepeda ini nyeberangin lapangan yg luas dibawah tiang tegangan tinggi
sebelum masuk rumah kontrakkan yg diceritakan Kapri tadi. Di depan
tanaman pagar yg rapat ada pintu halaman dari anyaman ambu, kami
berhenti. Dari dalam ada orang yg bergegas keluar,
“Min, ini mpok gua, baru dateng dari Cirebon, numpang istirahat sebentar sebelum nerusin ke Bekasi, rumah mertuanya.
Ntar
aku nggak pulang mau ngantar ke Bekasi ya?!”, aahh.., lihai banget nih
Kapri, ngibulnya bener-bener penuh fantasi.. Aku salaman sama “Min”
tadi.
Saat bersalaman, salah satu jarinya dia selipkan ke telapak
tanganku kemudian mengutiknya. Kurang ajar, batinku, rupanya dia tahu
kalau si Kapri sekedar ngibul. Rupanya cara macam ini sudah saling
mereka kenali. Rupanya kibulan tadi justru untuk aku. Untuk menyakinkan
aku bahwa tempat ini aman untukku.
“Ayo bu, istrirahat dulu,
mandi-mandi dulu, ntar aku ikut ke Bekasi, biar nggak nyasar-nyasar”,
uuhh..tukang kibulku.. yg.. sebentar lagi akan aku jilati Penisnya..
Dan
memang aku sudah jadi perempuan yg nekad, pokoknya harus bisa merasakan
ngentot sama Kapri. Dan sekarang ini kesempatanya. Masa bodo dengan
segala kibulan Kapri, masa bodo dengan tangan usil si “Min” tadi.
Nggak
tahunya aku dibawa ke loteng. Dengan tangga yg nyaris tegak aku
mengikuti Kapri memasuki ruangan yg sempit berlantai papan dengan nampak
bolong sana-sini. Dalam ruangan tanpa plafon hingga gentingnya yg
rendah itu hampir menyentuh kepala, kulihat tikar tergelar.
Dan
nampak bantal tipis kusam di ujung sana. Kuletakkan barang bawaanku.
Tanpa menunggu ba bi Bu lagi Kapri langsung menerkam aku. Tangannya
langsung memerasi bokongku kemudian susu-susuku. Akupun langsung
mendesah.. Birahiku bergolak.. Darahku memacu..
Aku menjadi
sangat kehausan.. Tanganku langsung membuka kancing celana Kapri
kemudian memerosotkannya. Dalam dekapan dan setengah gelagapan yg
disebabkan kuluman bibir Kapri, aku merabai selangkangannya. Penis yg
benar-benar gede dan panjang ini kini dalam genggaman tanganku. Aku
keras dan liatnya, denyut-denyutnya. Penis yg hanya terbungkus celana
dalam tipis hingga hangatnya aku rasakan dari setiap elusan tangan
kananku. Kami saling melumat.
“Bbuu, aku nafsu bangett bbuu..”, aku dengar bisikan desah Kapri di telingaku. Hhheehh..
Kemudian
tangan Kapri menekan pundakku supaya aku rebah ke tikar yg tersedia.
Terus kami bergumul, dia menaiki tubuhku tanpa melepaskan pagutannya.
Dan tanganku merangkul erat tubuhnya. Kemudian dia balik hingga tubuhku
ganti yg menindih tubuhnya. Aku terus melumatinya. Lidahnya yg menjulur
kusedoti. Ludahku di-isep-isep-nya.
“Bbbuu, aayyoo ..aku udah nggak tahan nihh..”. Sama. Nafsu liarku juga sudah nggak terbendung.
Aku
prosotkan sendiri celana dalamku tanpa mencopot roknya. Sementara itu
ciuman Kapri telah meruyak ke buah dadaku. Wwwuu.. Aku menggelinjang
dengan amat sangat. Bulu-bulu bewok dan kumis yg tercukur rasanya
seperti amplas yg menggosoki kulit halus dadaku. seksigo
Dalam
waktu yg singkat berikutnya kami telah sama-sama telanjang bulat. Kapri
menindih tubuhku. Dan aku telah siap menerima penetrasi Penisnya ke
vaginaku. Aku telah membuka lebar-lebar selangkanganku menyilahkan Penis
gede Kapri itu memulai serangan. Saat ujung kemaluannya menyentuh bibir
vaginaku, wwuuhh ..rasanya selangit. Aku langsung mengegoskan pantatku
menjemput Penis itu agar langsung menembusi kemaluanku. Sungguh aku
menunggu tusukkan batang panas itu agar kegatalan vaginaku terobati.
Agak
kasar tapi membuatku sangat nikmat, Kapri mendorong dengan keras
Penisnya menerobos lubang kemaluanku yg sempit sekaligus dalam keadaan
mencengkeram karena birahiku yg memuncak. Cairan-cairan pelumas yg
keluar dari kemaluanku tdk banyak membantu.
Rasa pedih perih
menyeruak saraf-saraf di dinding vaginaku. Tetapi itu hanya sesaat.
Begitu Kapri mulai menaik turunkan pantatnya untuk mendorong dan menarik
Penisnya di luang kemaluanku, rasa pedih perih itu langsung berubah
menjadi kenikmatan tak bertara. Aku menjerit kecil tetapi desahan
bibirku tak bisa kubendung. Aku meracau kenikmatan,
“Enak banget
Penismu kang Kapri.. aacchh.. nikmatnyaa.. Penismu Kapri.. oohh..
teruusszzhh.. teruuzzhh.., uuhh gede bangett yaahh.. kangg.. kangg
enakk..”
Genjotan Kapri semakin kenceng. Bukit bokongnya kulihat
naik turun demikian cepat seperti mesin pompa air di kampung. Dan
saraf-saraf vaginaku yg semakin mengencang menimbulkan kenikmatan tak
terhingga bagiku dan pasti juga bagi si Kapri. Dia menceloteh,
“Uuuhh
buu, sempit banget nonokmuu ..buu.., sempit bangeett.. bbuu enaakk
bangett..”. Dan lebih edan lagi, lantai papan loteng itupun nggak kalah
berisiknya.
Aku bayangkan pasti si “Min” dibawah sono kelimpungan nggak keruan. Mungkin saja dia langsung ngelocok Penisnya sendiri.
Terus
terang aku sangat tersanjung oleh celotehannya itu. Dan itu semangatku
melonjak. Pantatku bergoyang keras mengimbangi tusukkan mautnya Penis
Kapri. Dan lantai papan ini .. berisiknyaa.. minta ampun! Percepatan
frekwensi genjotan Penis dan goyangan pantatku dengan cepat menggiring
orgasmeku hingga ke ambang tumpah,
“Kang .. kang.. kang..kang.. aku mau keluarrcchh.. keluarrcchh.. aacchh..”, aku histeris.
Ternyata
demikian pula kang Kapri. Genjotan terakhir yg cepatnya tak terperikan
rupanya mendorong berliter-liter air maninya tumpah membanjiri
kemaluanku. Keringat kami tak lagi terbendung, ngocor.
Kemudian
semuanya jadi lengang. Yg terdengar bunyi nafas ngos-ngosan dari kami.
Dari jauh kudengar suara kodok, mungkin dari genangan air comberan di
kebon. Aku tersedar. Dirumah pasti suamiku gelisah.
“Kang Kapri, aku mesti cepet pulang nih ..”, Dia hanya melenguh
“..hheehh..”. Kulihat Penisnya ternyata masih tegak kaku keluar dari rimbunan hitam jembutnya menjulang ke langit.
Apa mungkin dia belum puas?? Aku khawatir kemalaman nih.
“Ayyoo kang, pulang dulu.., kapan-kapan kita main lagi yaahh ..”.
Kapri bukannya bangun. Dia berbalik miring sambil tangannya memeluk tubuhku mulutnya dia tempelkan ke pipiki dan berbisik,
“Buu, aku masih kepingin..”,
“Nggak ah.., aku kan takut kemalaman, nanti suamiku nyariin lagi”.
“Jangan
khawatir bu.. Sebentar saja.. Aku pengin ibu mau ngisepin Penisku.
Kalau diisepin cepat koq keluarnya dan aku cepat puas. Lihat aja nih,
dianya nggak mau lemes-lemes. Dia nunggu bibir ibu nihh..”. Kapri
menunjukkan Penisnya yg gede panjang dalam keadaan ngaceng itu.
“Ayyoo
dong buu.., kasian khan .., bbuu..?!”. Dia mengakhiri omongannya sambil
bangkit, menggeser tubuhnya, berdiri kemudian ngangkangin dadaku lantas
jongkok.
Posisi Penisnya tepat di wajahku. Bahkan tepat di depan bibirku.
“Aayyoo buu, isepin duluu.., ayyoo buu, ciumin, jilat-jilat..”. Aku jadi nggak berkutik.
Aku pikir, biarlah, OK-lah, supaya cepat beres dan cepat pulang.
Kuraih
Penis itu, kugenggam dan kubawa kemulutku. Aku jilatin kepalanya yg
basah oleh spermanya sendiri tadi. Aku rasain lubang kencingnya dengan
ujung lidahku.
“Aammpuunn.. Enakkbangett..”, Kapri langsung teriak kegatalan.
Sambil
tanganku mempermainkan bijih pelernya, Penis itu aku enyotin dan
jilatin. Rupanya Kapri ingin aku cepat mengulumnya. Dan dia kembali
mulai memompa. Kali ini bukan memekku tetapi mulutku yg dia pompa.
Pelan-pelan tetapi teratur. Dan aku.., uuhh.. merasakan Penis gede dalam
rongga mulutku.., rasa asin, amis, pesing dan asem berbaur yg keluar
dari selangkangan, jembutnya, bijih pelernya.., nafsuku kembali hadir.
Dan
pompa Kapri mencepat. Aku mesti menahan dengan tanganku agar Penis itu
tdk menyodok tenggorokanku yg akan membuatku tersedak. Tdk lama.
Tiba-tiba Kapri menarik Penisnya dan tangan kanannya langsung
mengocoknya dengan cepat persis didepan muluku.
“Ayoo bu, minum pejuhku.. Buu, ayo makan nih Peniskuu.. Ayoo buu..minumm..buu.. Bbbuu..”, kocokkan itu makin cepat.
Dan
reflekku adalah membuka mulut dan menjulurkan lidahku. Aku memang
pengin banget, memang menjadi obsesiku, aku pengin minum sperma si
Kapri. Dan sekarang ..
Entah berapa banyak sperma Kapri yg tumpah
kali ini. Kurasakan langsung ke mulutku ada sekitar banyak kali
muncratan. Dan aku berusaha nggak ada setetespun yg tercecer. Uuuhh..,
aku baru merasakan. Gurihnya sperma Kapri mengingatkan aku pada rasa
telor ayam kampung yg putih dan kuningnya telah diaduk menjadi satu.
Ada gurih, ada asin, ada tawarnya.. dan lendir-lendir itu nikmatnyaa.
Saat pulang kuselipkan dalam genggaman lembaran Rp. 50 ribu. Mungkin
semacam ongkos bungkam. Dia dengan senang menerimanya. Tak ada lagi jari
ngutik-utik telapak tanganku. Bacaan sex top:
Cerita Dewasa Hot Terpanas Penghibur Hati yang SepiKapri menurunkan aku di belokkan arah rumahku. Aku beri Kapri lembaran Rp. 100 ribu, tetapi dia menolak,
“Jangan
bu, kita khan sama-sama menikmati.., dan terserah ibu.., kalau ibu mau,
kapan saja saya mau juga .. Tetapi saya nggak akan pernah mencari-cari
ibu, pemali, ntar jadi gangguan, nggak enak sama bapaknya khan?!”.
Wah.., dia bisa menjaga dirinya dan sekaligus menjaga orang lain. Aku
senang.
Sesampai di rumah ternyata suamiku tdk gelisah menunggu
istrinya. Kebetulan ada tamunya, tetangga sebelah teman main catur. Aku
cepat tanggap,
“Udah dibikinin kopi belum pak?!” ..yg terdengar kemudian .. Skak!