Cerita Dewasa Terbaru 2016 Asiknya Sepulang Latihan - Cerita ngentot terhot, Sebelumnya kisah sex yang pernah saya publish ialah
Cerita Dewasa Ketagihan Permainan Sex Om Wahyu. Cerita
sex terbaru, novel sex terlengkap, cerita dewasa terupdate, cerita
mesum terbaik, cerita ngentot terpopuler, cerita bokep terselubung,
cerita xxx terhot, cerita ml abg perawan, cerita porno janda binal |
Namaku Santi. Kata orang aku cantik, dan aku mengetahui hal itu, haha..
Bentuk tubuhku nyaris sempurna, kenapa aku bilang nyaris karena kan tdk
ada orang yg sempurna Yah dengan segala kelebihanku ini aku merasa
harus membaginya dengan sesama, itu lah kenapa aku suka berpakaian minim
dan memamerkan tubuhku.
Cerita Sex Terbaru 2016 Asiknya Sepulang Latihan
|
Ilustrasi Foto Syur ABG Indonesia Cantik Toge Gede Hot |
Novel Seks
- Umm apa ya sebutannya, ah ga penting yg penting kalian tahu maksudku
kan? Aku mengetahui kelainanku ini ketika duduk di kls 1 sma, waktu itu
di kelasku mayoritas cowok. Sehingga cewek-cewek di kelas diperlakukan
bagai Putri.
Tetapi di kelasku itu hanya ada 3 orang cewek yg
berwajah lumayan, aku, teman sebangkuku Achie dan satu lagi aku ga
begitu kenal dekat tapi kalau ga salah namanya Nadia. Jadilah kalau
pelajaran kosong atau istirahat cowok-cowok di kelas cari muka dengan
aku dan Achie teman sebangkuku.
Entah kenapa aku merasa senang
skali jadi pusat perhatian, jadi mulailah sedikit demi sedikit baju
seragamku mengetat, dan rok ku memendek Achie yg sedikit tomboy dan
sudah punya pacar terkadang kalau istirahat langsung ngeloyor ke kelas
cowoknya, sedangkan aku diam di kelas meladeni cowok2 kesepian itu.
Namun
keberanianku cuma sampai disitu saja. Hingga sewaktu aku naik kelas 2
aku ikut ekskul cheerleaders sehingga aku makin-makin jadi pusat
perhatian. Cheerleaders yg kalau tampil selalu pakai baju ketat dan rok
mini. Sehingga aku pun semakin berani menampilkan diri, terkadang sampai
basah memekku bila cowok-cowok yg menonton melihat dengan pandangan yg
mupeng seakan-akan melihatku bagai tanpa busana.
Aku ingin
menceritakan pengalaman beraniku sewaktu kelas 3 SMA, waktu itu hari
sudah sore, anggota cheers baru selesai latihan, beberapa langsung
pulang dan beberapa lagi langsung mandi di ruang locker. Sedangkan aku
memilih untuk bersantai di kelasku 3 IPS 3 yg berada di lantai 3 paling
pojok.
Kelasku ini paling nyaman dibanding kelas-kelas lainnya,
kelas ini satu-satunya yg memiliki 3 AC sekaligus, jadi lebih sejuk di
kelas ini, selain AC kelas ini juga paling besar dan punya fan juga.
Pokoknya kelas paling enak deh, aku berlari dari aula lantai 2 tempatku
berlatih ke lantai 3.
Sampai di kelas karena hari itu sudah
hampir pukul 5, dan sepi banget, aku memutuskan untuk ganti baju disitu.
Aku lepaskan celana pendek daleman rokku dan juga kaosku yg sudah basah
oleh keringat. Aku lupa tdk membawa baju ganti, jadi kuputuskan untuk
memakai baju seragam putihku. Tapi sebelum aku berganti baju aku
tidur-tiduran di atas meja, tepat dibawah fan untuk meng”adem”kan
badanku.
Latihan cheers tadi menguras keringatku jadi seluruh
tubuhku basah. Aku hanya memakai rok cheers yg pendek dan celana dalam
g-string warna hitam serta Bra hitam mini, aku tidur-tiduran di atas
meja sambil sesekali mengelap tubuhku dengan handuk kecil, tetapi
ternyata aku kecapean hingga ketiduran.
Tiba-tiba aku dengar
pintu dibuka, aku tersentak kaget dan kulihat si ganteng Lukman anak IPA
itu memasuki kelas, aku melirik jam ternyata aku ketiduran 20 menit.
Bukannya aku mencoba menutupi tubuhku tapi malah aku pasang posisi
menggoda dan pura-pura tertidur. Lukman si ketua osis itu melongo
melihatku seperti itu. Namun perlahan tapi pasti Lukman malah
mendekatiku. Lukman mencoba memanggil namaku, nampaknya ingin
membangunkan atau hanya ingin mengecek saja.
“San..” seru Lukman pelan.
Aku
pura-pura tertidur sambil mengganti posisi lebih menggoda lagi, tanpa
kusadari sudah basah memekku melihat Lukman melongo memandangiku. Lukman
menyentuh pelan tanganku untukmembangunkanku namun aku diam saja.
Lukman pun memegang perutku namun aku masih pura-pura tertidur. Sampai
Lukman menyentuh payudaraku pelan, aku malah mendesah namun tetap
tertidur akhirnya Lukman memberanikan diri meremas payudaraku, lagi-lagi
aku mendesah saja. Lukman menurunkan tali Braku dan menarik Braku turun
hingga ke perut. Buah dadaku terpampang dengan jelas, dan putingnya yg
mengeras sudah tegak berdiri.
Lukman meremasnya lagi, kini aku
pura-pura agak tersadar. Lukman kaget dan sedikit mundur dari tempatnya
berdiri, namun aku masih ingin menikmati permainan ini sehingga aku
merubah posisi menjadi menyamping. Rok cheersku yg pendek terangkat,
sehingga pantatku terpampang di hadapan Lukman. Aku mengenakan g-string
jadi Lukman bisa melihat jelas bongkahan pantatku Lukman meremasnya, aku
sangat menikmatinya, aku yakin memekku sudah sangat basah.
Lukman
lalu berpindah berdiri, sehingga ia berada di hadapan payudaraku. Ia
meremasnya lembut dan tangan satunya meremas pantatku. Aku masih
pura-pura tertidur, nampaknya Lukman tahu aku pura-pura, karena aku
terkadang mendesah pelan tiap kali ia menyentuhku.
Nampaknya
Lukman sudah tdk tahan, aku bisa melihat “adek”nya sudah sangat keras
dibalik celana abu-abunya, karena berada tepat di depan wajahku. Aku
pura-pura mengganti posisi dan menyebabkan wajahku menempel pada
“adek”nya, Lukman menggesek-gesekan adeknya itu, dan tiba-tiba saja
tanpa disangka-sangka Lukman menarik g-string miniku hingga putus. Dan
ia memukul pantatku, ah diperlakukan seperti itu tdk mungkin aku
pura-pura tertidur, jadi aku bangun dan dengan panik aku tutupi dadaku.
“Lukman, mau ngapain lo!” bentakku, Lukman hanya tersenyum saja dan dia berkata
“Engga
tadi laporan osis ketinggalan..” lalu ngeloyor pergi, aku terduduk di
meja membenahi Braku itu, namun Lukman balik lagi, aku langsung panik
menutupi payudaraku lagi Lukman berkata
“Umm btw, nice boobs u
have..” lalu pergi lagi, aku hanya tersenyum tersipu ketika Lukman
pergi, entah kenapa aku merasa horny sekali sewaktu dia memujiku.
Ketika aku sedang tersenyum Lukman balik lagi dan memergoki ku sedang tersenyum tersipu..lalu dia berkata lagi
“haha..lo seneng ya?, ah..nice butt too” lalu dia pergi lagi.
Aku
senang bercampur malu saat itu. Aku melihat jam sudah menunjukan hampir
pukul 6, karena ga ada celana dalam lagi, aku pulang hanya menggunakan
rok cheers tanpa celana dalam. Rupanya tanpa aku sadari kaos bekas
cheers tadi yg basah aku letakkan di atas seragam putihku, sehingga
seragam putihku itu ikut-ikutan basah.
“Wah kebetulan, its show
time!” kataku dalam hati, aku lepaskan Bra hitam miniku, dan pulang
mengenakan seragam sekolah putih yg basah dan rok cheers yg mini tanpa
pakaian dalam sama sekali.
Aku menatap cermin yg ada di kelas
itu, putingku yg masih mengeras tercetak jelas di seragam putihku yg
ketat dan rok cheers itu sangat pendek sekali, bila aku membungkuk
sedikit saja, pasti orang-orang bisa melihat bokong indahku. “Sempurna”
bisikku pada diriku sendiri. Aku bergegas pulang, ketika aku melintasi
lapangan masih ada anak-anak kelas 2 sedang bermain basket, dan bola itu
memantul dekat tmpku berjalan.
Cowok-cowok itu meminta tolong
aku mengambil bola basket itu, aku tersenyum manis, membelakangi mereka
dan dengan pantat menghadap mereka aku membungkuk mengambil bola itu,
cowok-cowok kelas 2 itu langsung terdiam, mereka dapat melihat jelas
pantat mulusku, bahkan memekku bila mereka lebih teliti lagi.
Tapi
kejadian itu tak berlangsung lama, hanya sekitar 5 detik-an dan aku
berbalik badan melempar bola basket itu. Mereka hanya tersenyum saja
ketika aku berbalik badan dengan wajah “tak tahu apa-apa”. Aku pun
pulang naik mikrolet, untung saja langsung kudapatkan begitu aku keluar
sekolah. Di mikrolet itu hanya ada 1 anak kuliahan *mungkin* dan 2 orang
bapak-bapak aku sedikit menyesal karena di mikrolet itu tdk ada yg
mukanya oke punya.
Ketika memasuki Mikrolet aku agak membungkuk,
pastilah pantatku itu terlihat jelas, pikirku dalam hati. Aku duduk di
pojok, di depanku 2 orang bapak-bapak itu, aku duduk agak menyamping,
namun tmp duduk mikrolet itu terlalu pendek. Dudukku jadi seperti
berjongkok aku tutup kakiku rapat-rapat, tapi pasti pahaku bisa terlihat
jelas oleh bapak-bapak itu.
Aku pura-pura tdk tahu, anak kuliah
itu pasti tadi sudah melihat pantatku waktu aku masuk tadi karena ia
duduk dekat pintu, sekarang bapak-bapak ini menatapku dari atas sampai
bawah. Entah kenapa aku horny sekali ketka mereka memandangiku seperti
itu, jadilah aku mulai berulah aku memutir-mutir kancing kedua baju
seragamku, lalu perlahan, dengan wajah tdk melihat bapak-bapak itu aku
melepaskan kancing keduanya. tanpa melepas kancingpun mereka sudah bisa
melihat payudaraku secara jelas aku pikir, namun karena hari itu sudah
gelap, dan lampu mikrolet remang-remang mungkin putingku tdk terlalu
tercetak. Aku mendengar bapak-bapak itu menahan nafas waktu aku
melepaskan kancing nomor dua itu dengan seksi.
Kini aku semakin
berani, entah kenapa dorongan untuk berbuat lebih ada dalam diriku. Aku
pun tdk lagi memiringkan badanku, tapi menghadap lurus ke bapak-bapak
itu, sehingga sekarang mereka bukan saja melihat payudaraku dari
samping, tapi dengan jelas dapat melihat belahan dada dan separuh
payudaraku apalagi putingnya tercetak jelas disitu, aku tersenyum
menggoda kepada mereka, dan mereka balas tersenyum. Asal kalian tahu,
kancing bajuku hanya ada 4, jika sudah terbuka 2, berarti sudah separuh
dari bajuku terbuka.
Aku memilin-milin kancing nomor 3, aku
melihat anak kuliahan itu begeser mendekat, tak ingin ketinggalan
pertunjukan rupanya. Aku memilin-milin kancing nomor 3 dan perlahan ku
buka pahaku..aku yakin memekku yg basah dapat terlihat. Aku membukanya
sedikit saja, tanganku yg satu memilin-milin kancing baju nmor 3 dan
satunya mengangkat rok-ku perlahan-lahan. cerita sex
Ketika aku
ingin melepaskan kancing nomor 3, aku mendengar seseorang memanggil. Aku
menghentikan kegiatanku, nampaknya mereka kecewa. Aku menoleh ke
belakang, rupanya Lukman dalam mobil Jazznya waktu itu Jazz baru saja
keluar, wah pokoknya mewah banget, ia memberikan isyarat untuk turun dan
naik mobilnya, memang waktu itu lampu merah. Namun tanpa
kusangka-sangka bapak-bapak di depanku membuka lebar pahaku, dan yg
satunya menarik rokku naik, aku berteriak sedikit.
Lalu aku
mengetuk mikrolet tanda aku ingin turun. Sebelum turun aku tulis nomor
tlpku di tangan salah satu bapak itu entah apa maksudku, mungkin agar
aku dibiarkan turun, mereka melepaskan pahaku. Aku menyiapkan uang receh
lalu bergegas turun. Namun sewaktu turun aku sengaja membungkuk dengan
belebihan sehingga pantatku terlihat semua, lalu aku rasakan
tangan-tangan mereka mencubit dan memegang pantatku, aku membayar
mikrolet dan sempat berkata.
“Udah dulu ya live shownya” sambil tersenyum menggoda mereka hanya tertawa-tawa saja.
Aku
berlari menuju mobil Lukman, dan langsung duduk di depan. Rokku
tertarik naik sewaktu aku duduk buru-buru. Lukman tersenyum ia bilang
“Da..body lo oke banget..di rawat ya”, eh agak canggung aku tp aku pura-pura cuek dan menjawab
“thx, iya emang gw care banget sama body gw”, suasana hening sejenak,
“Da,
mau makan dulu ga, lo pasti laper abis latihan cheers” suara Lukman yg
berat itu memecah keheningan aku cuma mengangguks aja,
“eh tapi bayarin yah, gw ga ada duit” kata ku tiba-tiba,
“Beres, tapi ada imbalannya ya” jawab Lukman sambil tangannya berpindah ke pahaku, dan membelainya.
“Eh..iyaa..”
jawabku pelan menikmati sentuhannya, kami menuju ke Chitos, namun aku
ingat kalau di Chitos ga boleh masuk pakai seragam.
Maka aku
sempatkan ganti baju di parkiran, dengan kaos bekas latihan tadi, sudah
bau keringat tapi gimana lagi, sewaktu aku ganti baju Lukman menciumku
dan meremas dadaku lembut, aku membalasnya tapi hanya sebentar saja
karena aku blg
“Man, makan dulu yu, macem-macemnya nanti aja de” kataku tersenyum manja.
Lukman melongo waktu dia sadar baju apa yg kukenakan.
“Lo yakin Da mau pakai baju itu?” kata Lukman berusaha meyakinkan diri,
“iya emangnya kenapa..” jawabku cuek.
Haha..baju
itu sudah tdk lagi menutupi apa-apa, kaos itu berdada V rendah berwarna
putih polos, bahannya sangat tipis karena itu kaos untuk latihan,
sehingga tdk membuat badan panas. Dan kali ini ditambah dengan basah,
lekuk tubuhku dan bayangan putingku tercetak jelas.
“Udah la Man cuek aja..”kataku, Lukman hanya mengangguk-angguk lalu memencet tombol kunci mobilnya.
“Kecuali kalo lo malu..” sambungku,
“ah
gila kali lo ya, jalan sama cewe secantik lo, seseksi lo, bisa malu
gw?” jawab Lukman spontan, aku hanya tersenyum geli saja.
Kami
makan di Izzi Pizza, sewaktu kami makan aku tak luput dari pandangan
orang-orang, ya cewe ya cowok, dan pandangannya macem-macem, ada cewe yg
jealous ada yg jijik mungkin, ada yg kaget, tapi lebih banyak yg mupeng
sih. Lukman tdk makan banyak waktu itu, tangannya terus berada dibawah
membelai-belai pahaku bahkan sampai terangkat rokku, terkadang aku
membuka pahaku, sehingga jari-jari Lukman kadang menyentuh memekku,
pemandangan itu tentu saja membuat orang-orang kaget.
Tapi
nampaknya Lukman juga cuek saja, jadi ya aku cuek saja. Waktu sampai di
mobil, Lukman langsung menyergapku, menurunkan kusiku hingga tiduran,
mencium bibirku dengan nafsunya dan langsung menarik payudaraku keluar
dari bajuku melalui kerah V yg rendah itu, ia langsung menghisapnya
keras-keras dan jarinya mulai mengelus-elus memekku, memekku sangat
basah, daritadi aku merasa horny banget dengan segala kelakuan gilaku,
aku membuka pahaku lebar-lebar sehingga jari-jarinya lebih leluasa
membuaiku.
Lukman makin liar, kini jari-jarinya mulai
disodok-sodok ke memekku, aku benar-benar terbuai, sebenarnya kaca mobil
Lukman termasuk 95% gelap, namun tdk dengan kaca depannya. Kaca
depannya bening sebening aquarium, sehingga siapapun yg melintas pasti
bisa melihat perbuatan kami, namun kami parkir agak jauh dan hari itu
hari sekolah, sehingga Chitos tdk begitu ramai.
Aku naikkan
kakiku ke atas dashboard, dan membukanya lebar-lebar, namun tiba-tiba
aku melihat seorang satpam memergoki kami dari kaca depan, aku pura-pura
tdk tau saja, malah membalas ciuman Lukman dengan ganas, Lukman pun
makin liar mengelus-elus klitorisku dan mulutnya masih tetap di buah
dadaku yg montok itu.
Satpam itu disitu sekitar 4 Menit, menonton
kami hingga akhirnya ia mengetok kaca sebelahku, Lukman terlonjak kaget
dan ingin segera tancap gas, karena daritadi mobilnya sudah menyala.
Namun aku memegang tangannya dan malah membuka kaca itu, payudaraku
sebelah masih keluar dari kerahku, dan rokku masih terangkat
memperlihatkan memekku dengan bulu-bulu halus yg rapih.
Satpam
itu nampaknya kaget, namun denga sigap aku pegang tangan satpam itu dan
menaruhnya di payudaraku, tangan itu begitu kasar, berbeda dengan tangan
Lukman, Satpam itu diam tak berkutik,
“Bapak mau ini kan..” kataku sambil menuntunnya meremas-remas payudaraku.
Aku
merasakan sensasi luar biasa, hingga mendesah-desah sendiri, Lukman
menonton kelakuanku hingga melotot. Satpam itu terlihat sangat
menikmatinya, namun tiba-tiba aku berteriak
“Man gas sekarang!!”, Lukman dengan panik langsung menginjak gas dan pergi dari situ.
Lalu Lukman dan aku tertawa-tawa heboh,
“Gila
ya lo da, gw ga nygka lo seliar itu” kata Lukman, aku tersenyum
menggoda, merapatkan tubuhku yg payudaranya masih mencuat keluar, dan
berkata
“Mau yg lebih liar..” Lukman lalu mempercepat laju mobilnya, namun tiba-tiba di tengah perjalanan dia bertanya
“Da, maaf nih ya, tp lo cewe bayaran?” katanya pelan.
Aku cuma tertawa saja,
“Da serius, kalau bener bisa dibayar…” Lukman menghentikan kalimatnya
“Kenapa lo mau bayar gw?” kataku cepat..Lukman tersenyum dan mengangguk,
“Man..buat lo gratis..” jawabku cuek.
“Eh da, jadi bener lo cewe bayaran?” tanyanya lagi.
Aku menggeleng, dia terlihat kebingungan.
“Engga, percaya ato ga gw masih virgin kalee” jawabku lagi, Lukman melotot,
“Beneran?” tanyanya ga percaya,
“Mau bukti..?” tantangku, Lukman diam saja,
“Ini kan sekarang kita mau buktiin” jawabku sambil tersenyum.
Lukman hanya terdiam kebingungan.
Akhirnya
kami sampai di sebuah rumah besar banget dibilangan Cilandak, ga jauh
dari Chitos. Waktu hampir sampai Lukman memintaku membenarkan pakaianku.
Dan memintaku mendoblekan bajuku dengan baju seragam tadi, supaya tdk
terlihat mencolok. Benar saja 2 satpam langsung membukakan pintu, Lukman
langsung memasukin garasi. Dan mematikan mobilnya, waktu itu sudah
hampir pukul 9, aku pun turun dari mobil, dengan pakaian yg lebih rapih.
Tersenyum pada satpam itu, satpam itu bertanya pada Lukman
“pacar baru den?” Lukman hanya menjawab
“Yoi donk pak!” sambil menggandeng tanganku masuk.
Rumah itu besaaar banget, tapi sepi ga ada orang,
“Man pada kemana..” kataku pelan,
“Nyokap udah meninggal waktu lahirin gw, bokap.. tinggal dirumah istri barunya, gw sendirian deh..” jawabnya singkat.
“Ah udahlah yuk masuk..” kata Lukman sambil menarik tanganku masuk ke kamarnya.
Lukman
segera menutup pintunya dan menciumku dengan liarnya, tangannya segera
menjelajah semua tubuhku, dalam posisi berdiri dia angkatnya rokku dan
diremasnya pantatku. Namun tiba-tiba Lukman berhenti,
“Da, lo nginep sini aja ya, blg sama nyokap lo gih” katanya sambil melemparkan hpnya.
Lalu aku meminta Lukman menyalakan CD playernya dengan lagu-lagu hiphop
“Ma..Santi ga bisa balik nih, masih latihan cheers” teriakku disela-sela musik yg kencang itu,
“Oh iya-iya itu apa sih dibelakang berisik amat” kata mama balas teriak
“Anak-anak
lagi latihan ma, mungkin kalau kemaleman Santi nginep rumah temen ya
ma” jawabku lagi, mama hanya bisa menyetujui saja.
Selesai
menelepon aku melihat sekeliling, tdk ada Lukman, tiba-tiba Lukman
keluar dengan baju handuk putih, dan menarikku masuk ke kamar mandi.
“Mandi dulu, lo bau asem” katanya sambil cengengesan, aku hanya bisa menurut saja.
Di
kamar mandinya ada whirlpool, seperti jacuzzi, sudah dituang shower
bath sehingga berbusa-busa, Lukman melepas seluruh bajuku dan
menggendongku masuk ke jacuzzi itu. Lukman memandikanku dengan sangat
lembut. Ia membelai seluruh jengkal tubuhku tapi dengan lembut sekali,
berbeda dengan ketika di mobil tadi.
Lukman menarik tubuhku
keluar dan menyuruhku berdiri dibawah shower, ia menyalakan air hangat
dan membiarkanku membilas diri. Lukman yg sudah tanpa busana itu
memelukku dari belakang “adek”nya menyentuh pantatku, ditekan-tekannya
adeknya itu, lalu Lukman meremas payudaraku dari belakang, sambil tetap
ditekan-tekan k0ntolnya ke pantatku.
Nafsuku bangkit, dibawah
guyuran air hangat dari shower, Lukman menciumi pundakku, dan leherku
terkadang dijilatnya telingaku, membuatku bergetar-getar tersengat
dengan birahiku. Aku membalikkan badan, dan mencium Lukman, kami
berciuman lama sekali, aku sudah horny sekali, ingin rasanya meminta
Lukman memasukkan k0ntolnya, namun aku malu.
Lagi-lagi Lukman
menghentikan aksinya, ditariknya tubuhku lalu dikeringkan, dari ujung
rambut sampai ujung kaki. Aku diperlakukan bagai Putri.
Lukman
lalu mengeringkan tubuhnya sendiri lalu menggendongku ke tempat tidur.
Ia menindihku dan menciumku lidah kami berpangutan, terkadang Lukman
menghisap bibirku, tangannya meremas lembut payudaraku, terus ke perutku
dan lalu sampai di memekku. Di gesek-gesekkan perlahan jarinya di
klitorisku, aku mendesah tdk karuan, Lukman lalu menurunkan bibirnya
menjilati leherku, pundakku lalu ke payudaraku, di gigit-gigit lembut
putingku, sambil tangannya terus bergerilya di memekku.
Aku
memeluk Lukman lalu berguling. Aku cium Lukman dari bibir, dada, perut
sampai ke k0ntolnya. K0ntolnya besar dengan panjang hampir 20 cm dan
diameter yg besar pula. Aku terbayang ngeri memasukkan benda itu ke
memek perawanku. Aku menjilati k0ntol Lukman, tiba-tiba Lukman memegang
kepalaku dan mendorongnya, sampai tersedak aku, benda itu tdk bisa masuk
semua ke dalam mulutku aku bermain dengan k0ntol Lukman sekitar 10
menit, ketika tiba-tiba Lukman membalikkan badannya hingga posisi 69,
aku diatas. Lukman menjilat memekku pelan, aku langsung mengejang, ini
pertama kali aku dijilat di memek.
Tangan Lukman sesekali
menyodok-nyodok memekku, sambil lidahnya disentil-sentilkan ke
klitorisku. Aku benar-benar terbuai oleh nafsuku. Aku sampai memohon
pada Lukman agar ia segera memasukkan k0ntolnya,
“Man, please Man..”hampir nangis aku dibuatnya.
Lukman membuka pahaku lebar-lebar, dan mengarahkan k0ntolnya ke memekku yg sangat basah itu.
“Aaashh..”desisku
pelan, sakit tapi aku berusaha tak menunjukkannya, Lukman kembali
mendorongnya sedikit lagi, “Sshhshh..”Desahku antara sakit dan enak,
“Ahhh..”
Lukman berteriak ketika seluruh k0ntolnya masuk, aku meneteskan air
mata, karena rasanya sakit sekali, nampaknya Lukman mengetahui hal itu
ia tdk bergerak sedikitpun, memberi waktu memekku untuk menyesuaikan
diri.
Ketika aku sudah mulai terlihat tenang, Lukman menggerakkan
pinggulnya, menarik dan memasukkan k0ntolnya dengan perlahan. Tubuhku
bergerak-gerak ga karuan, nikmatnya luar biasa. Makin lama Lukman
mempercepat gerakannya, aku pun berusaha menyeimbanginya, namun semakin
aku bergerak semakin dekat aku menuju orgasme pertamaku.
“Aaahh..terus
Man, oh yess..shitt..ahh” ceracauku ga karuan, Lukman nampaknya tau aku
sudah hampir sampai, makin liar gerakannya, selain maju mundur,
terkadang diputar-putar, membuatku melotot keenakan.
Akhirnya tak berapa lama sampailah aku pada orgasmeku
“Aaarrgh..aaaaaaaaaa….”
teriakku melengking Lukman melotot, aku yakin dia menahan orgasmenya,
karena pasti memekku mencengkram k0ntolnya kuat-kuat saat itu.
“Ah gila Man..enak banget” jawabku lemas dengan pandangan sayu.
Lukman
hanya tersenyum, lalu dengan k0ntol masih tertancap, ia menyedot-nyedot
payudaraku, aku keenakan dibuatnya, sehingga horny lagi. Aku
menggerakan pinggulku maju mundur, padahal Lukman masih diam saja,
tersenyum penuh kemenangan
“Man, sodok donk, asshh..Man cmon”
pintaku memelas pada Lukman, Lukman malah melepaskan k0ntolnya, aku
melotot mau marah, tapi, Lukman segera membalikkan tubuhku dan
menggangkat pinggulku.
Aku segera pasang posisi merangkak,
bertumpu pada tangan. Lukman memasuki memekku dari belakang, lalu
memompanya dengan cepat, tangannya meremas-remas payudara 36B ku yg
bergoyang-goyang kesana kemari.
“Ohhh..aahhh..Santii..memek
lo..aassshhh” ceracau Lukman menikmati posisi tersebut, aku hanya bisa
mendesah-desah keenakan, karena orgasme keduaku hampir datang
“Man, terus Man, gw mau keluar lagi”, kataku ngos-ngosan.
Tanpa diduga, Lukman menjabak rambutku
“Aaaaaww”
teriakku kesakitan, namun ia tetap memompa memekku jadi antara enak dan
sakit, aku baru sadar ia mengangkat kepalaku agar melihat persetubuhan
kami di cermin di samping tmp tidur itu, yg terletak di lemari, cermin
seluruh badan.
POsisi kami memang bukan di tengah tmp tidur, kaki
Lukman masih berada di lantai, Lukman berdiri sementara aku posisi
merangkak, sekarang posisiku setangah jongkok karena Lukman menjabak
rambutku, di cermin aku bisa melihat payudaraku bergerak-gerak, dan aku
bisa melihat expresiku setiap kali Lukman menyodok memekku dari
belakang. Ini membuatku semakin bernafsu, dan makin dekat orgasme,
“Man..gw mau keluar..assshhh” katalu terengah-engah,
“Da, gw…juga..di da-lem..niihhh?” jawab Lukman putus-putus karena sambil memompaku.
“Iya di dalem aja, please, dikit lagi..aaashh..sshhh..”jawabku cepat-cepat.
Lukman
semakin mempercepat gerakannya. Tangan satunya masih menjambakku, dan
satunya lagi meremas-remas payudaraku. Bacaan sex top:
Cerita Dewasa Baru Liarnya Hubungan Sex Denganmu“AAAAAAAAAARRRGGHHH” teriak kami berbarengan, saat kami *ternyata* orgasme bersamaan
“aasshhh..aaa”
sambungku lagi, orgasmeku panjang sekali, aku bisa merasakan k0ntol
Lukman menyemprot berkedut-kedut di dalam memekku.
Lukman melepas
jambakannya dan membiarka tubuhku terkulai. Lukman menindihku dari
belakang, membuatku ngos-ngosan, akhirnya k0ntol yg masih tertancap itu
ditarik oleh Lukman, dan ia berguling ke samping.
“Thx ya da..” katanya sambil mengelus-elus kepalaku.
Aku
membalikkan badan dan merapatkan tubuhku, Lukman memelukku. Namun tdk
lama Lukman berdiri dan menggendongku memandikanku lagi. Ketika kembali
ke tmp tidur, Lukman melihat bercak darah kevirginanku. Lukman melotot
dan melihat ke arahku kaget, aku cengengesan dan berkata
“bener kan gw masih perawan”, Lukman merasa bersalah, dan sejak saat itu kami resmi berpacaran.
Lukman
sangat mendukung hobbyku pamer-pamer tubuh, bahkan ia tdk mengizinkanku
memakai BH ke sekolah. Nampaknya ia juga horny kalau melihat laki-laki
lain memandangi tubuhku sampai melotot. Akibat tdk pakai BH dan pakaian
kelewat tipis, serta kelewat pendek. Aku sampai dipanggil kepala
sekolah. Lain kali aku ceritakan pengalamanku bersama Kepala Sekolah ,
dan pengalaman-pengalamanku yg lainnya. Sekarang aku masih pacaran
dengan Lukman, kami berdua kuliah di Bandung, dan hobbyku ini masih
tetap berlangsung.