Cerita Dewasa IGO 2016 Gadis Sexy Di Rumah Kosong - Cerita ngentot terhot, Sebelumnya kisah sex yang pernah saya publish ialah
Cerita Dewasa Sedarah IGO Hot BH Hitam Tante Wike. Cerita
sex terbaru, novel sex terlengkap, cerita dewasa terupdate, cerita
mesum terbaik, cerita ngentot terpopuler, cerita bokep terselubung,
cerita xxx terhot, cerita ml abg perawan, cerita porno janda binal |
Kami tinggal di sebuah rumah kontrakan. Aku seorang mahasiswi swasta di
Surabaya, aku memang tdk terlalu cantik, tetapi kulitku putih bersih.
Kedua orang tuaku tinggal di Jakarta dengan kedua adikku. Kebetulan saat
ini adalah liburan sekolah, jadi aku sama sekali tdk punya kegiatan.
Liburan kali ini aku sedang malas pulang.
Cerita Sex IGO Hot Cewek Sexy Di Rumah Kosong
|
Ilustrasi Foto ABG Seksi Hot Bispak Bugil Body Syur IGO Mulus |
Novel Seks
- Aku mempunyai kebiasaan yg di bilang agak aneh, yaitu aku suka
apabila ada orang, apalagi dari golongan tukang becak, tukang sampah,
tukang bangunan, maupun para penjual makanan dan minuman, memperhatikan
buah dadaku. Dan untuk ukuran anak seusiaku, ukurannya terlalu besar,
yaitu 40C, tetapi agak menggantung, dengan puting berwarna merah
kecoklatan, karena sering kupelintir-pelintir.
Kumpulan cerita dewasa, cerita sex 2016, cerita mesum abg, cerita
orang dewasa ngentot, cerita porno, cerita bokep, kisah ngentot, cerita
xxx terbaru.
Ada saja caraku untuk menarik perhatian mereka. Kalau aku memanggil
bakso, aku sengaja tdk memakai BH, sehingga putingku menonjol dari balik
kaosku. Orang belakang rumahku sedang membangun rumah, sehingga banyak
tukang di sana. Aku sengaja berolah raga lompat tali tanpa memakai BH di
halaman belakang, sehingga buah dadaku bergoyang kesana-kemari, dan
tentu saja hal ini diperhatikan oleh tukang-tukang itu. cerita ngentot
Setelah
puas berolah raga, kaosku menjadi basah oleh keringat, sehingga buah
dada dan juga putingku terlihat jelas dari balik kaos. Aku memanggil
seorang penjual minuman keliling. Tentu saja itu membuat dia tercengang,
karena melihat buah dadaku yg besar ini dengan jelas dari balik kaosku
yg basah. Setelah selesai minum, aku bertanya,
“Berapa mas?” tanyaku, dia tdk menjawab, hanya terdiam dan mengagumi keindahan buah dadaku.
Lalu
aku pura-pura menjatuhkan uang dan mengambilnya. Spontan saja buah
dadaku ini bergelantungan dengan indahnya, dan terlihat sebagian dari
lubang leher kaosku. Sesaat kemudian dia menjawab,
“Mbak, kalo
dibayar pake itu gimana?” katanya sambil dengan agak ragu-ragu menunjuk
buah dadaku. Masih dalam posisi menunduk dan sebagian buah dadaku
terlihat, aku berkata
“Apa, pake ini?” sambil kutarik lubang leher kaosku ke bawah, sehingga buah dada besar milikku terlihat seluruhnya.
Dia hanya bisa menelan ludah, lalu kemudian menjawab
“Iya.” Aku kemudian berdiri tegak lagi.
Sambil
pura-pura berpikir, aku menyilangkan tangan dan menjepit kedua buah
dadaku dengannya, tdk ada pilihan lain bagi buah dadaku selain mencuat
ke depan dengan indahnya, dengan kedua puting berwarna kecoklatan yg
semakin mencuat keluar. Hal ini membuat penjual minuman itu semakin
terangsang dan tak sabar menunggu jawabanku. Lalu kujawab
“Iya deh Mas.” Lalu kami berdua masuk setelah penjual minuman itu memasukkan barang dagangannya.
Setelah berada di dalam ruang tamu, aku bilang begini
“Mas, netek dulu ya?” Kepalanya langsung kutuntun untuk masuk ke dalam kaosku.
Dengan
ganasnya dia kulum kedua putingku bergantian, dan kadang-kadang
digigitnya. Sambil mengulum putingku dia meremas-remas buah dadaku, dan
terkadang dia menarik-narik putingku dengan gigitan giginya.
“Aaahh”, lirihku.
Kunikmati
kuluman-kulumannya. Sesaat kemudian kusuruh dia untuk berhenti
sebentar. Kubuka baju dan celana beserta celana dalamku, dan kuambil
tali rafia. Kuikat kedua pangkal buah dadaku, sehingga buah dadaku
terjepit dan semakin terdorong ke depan. Hal ini membuat darah tdk dapat
mengalir ke buah dadaku, sehingga warnanya berubah menjadi agak
kebiru-biruan. Lalu kusuruh dia untuk mengulum putingku lagi. Aku tdk
dapat merasakan kuluman-kulumannya. Tetapi rasanya lain jika kulihat dia
mengulum dengan ganasnya, meskipun aku tdk dapat merasakannya.
Sesaat
kemudian aku disuruhnya bertumpu pada kedua tangan dan kakiku. Dia
membuka celananya dan menyuruhku untuk mengulumnya. Batang kemaluannya
berwarna coklat gelap, dan bentuknya lucu, agak tertunduk dan miring ke
kanan. Tanpa ragu kukulum batang kemaluannya. Kusedot sambil
kugigit-gigit,
“Hmmphh”, kupermainkan batang kemaluannya dengan
mulutku, sebentar saja spermanya sudah keluar, langsung saja kutelan
sampai habis.
Tapi aku tak peduli, setelah kukeluarkan sebentar, langsung kumasukkan lagi kemaluannya ke mulutku, dan kusedot lagi,
“Mmpph..
aahh..” buah dadaku yg sejak tadi bergelantungan, terus menerus diremas
oleh penjual minuman itu, kedua putingnya ditarik-tarik seperti sedang
memerah susu, hanya bedanya dia sedang memerah susu Mei, bukan susu sapi
(iya kan?).
Ikatan tali rafia tadi dilepasnya, sehingga darah
kembali mengalir ke buah dadaku, dan aku dapat merasakan kembali
remasan-remasannya. Untuk kedua kalinya spermanya keluar ke dalam
mulutku. Sebelum kutelan, kutunjukkan kepadanya sperma yg ada di
mulutku. Dia menghentikan remasannya sejenak. Melihat spermanya ada di
mulutku membuatnya lebih terangsang.
Setelah menelan spermanya, aku bertanya,
“Mas, tdk pingin ngerasain anusku?” Tanpa ragu dia langsung menyuruhku untuk tengkurap dengan pantat diangkat tinggi.
“Sebentar
Mas, aku ambil mentega dulu, ya?” Sebelum anusku disodok, aku
memintanya untuk melumuri seluruh badanku dengan mentega, dari atas
sampai ke bawah, termasuk lubang anusku.
Melihat tubuhku yg
mengkilat oleh mentega, dia menjadi semakin tdk sabar dan langsung
menyodok anusku. Sambil merasakan nikmatnya batang kemaluannya di dalam
duburku, aku meremas-remas buah dadaku yg menjadi licin oleh mentega.
Sekitar
10 menit kemudian, kurasakan spermanyanya keluar di dalam duburku. Dia
tampak puas sekali. Kami berdua tergeletak di atas karpet.
“Mbak, enak banget rasanya. Lain kali boleh lagi tdk?”
“Kenapa harus lain kali? Sekarang aja kenapa?”
“Wah, nggak kuat Mbak.”
“Ya udah deh, tapi jangan pulang dulu, aku mau minta tolong, mau tdk?”
“Minta tolong apa sih?” tanyanya.
Aku
beranjak dari karpet dan pergi ke halaman samping, dan mengajak anjing
herder yg selama ini setia menjagaku. Setelah sampai ke ruang tadi, aku
bilang,
“Mas, aku mau tanya, buah dadaku besar tdk sih?”
“Wah, kalo itu sih bukan buah dada lagi, tapi udah tuueeteek..”
“Iya?
Makasih loh Mas atas pujiannya. Tapi aku masih ngerasa kalo buah dadaku
ini kurang besar. Mas mau tdk tiap hari mijetin buah dadaku ini, biar
tambah besar lagi, ya?”
“Iya deh, tapi Mbak juga harus mau ngemut tiap hari, biar tambah panjang.”
Karena
aku memang suka menghisap kemaluan laki-laki, maka syarat yg dia
berikan sama sekali tdk membuatku keberatan, sehingga aku menjawab,
“Boleh, siapa takut?”
“Oh ya, ini anjingku, temen main setiaku.”
Mungkin karena tdk tahu maksudku, dia bertanya,
“Temen main apa Mbak?”
“Main ini..” kataku sambil menidurkan anjingku.
Aku melirik ke arahnya, kemudian pelan-pelan kukulum batang kemaluan anjingku itu. Dia tampak tercengang.
“Loh Mas, kok diam? Ayo dong pijetin buah dadaku”, kataku.
Dia
mulai meremas-remas buah dadaku sambil tetap menunjukan pandangannya ke
arahku yg mulai asyik menghisap batang kemaluan anjingku itu.
“Mas, tolong ambilkan terong di dapur dong”, pintaku.
Dia
menuju ke dapur, dan kemudian segera kembali dengan terong yg lumayan
besar. Tanpa membuka mulutku, karena masih keenakan menghisap, salah
satu tanganku menunjuk ke arah anusku. Dia rupanya mengerti. Karena
masih ada sisa-sisa mentega dan peju, maka tak sulit baginya memasukkan
terong itu ke dalam anusku, lagi pula aku memang sering melakukannya.
Satu tangan penjual minuman itu meremas-remas buah dadaku secara
bergantian, sedangkan tangan yg satunya lagi memainkan terong itu di
dalam anusku. Keluar, masuk, keluar masuk,
“Aaahh”, enak rasanya.
Aku
semakin giat mengulum batang kemaluan anjing tersayangku. Sesaat
kemudian anjingku mengeluarkan air maninya di dalam mulutku.
“Hmmhh”, kumainkan spermanya di mulutku, seperti orang yg sedang berkumur.
Penjual
minuman tadi masih melakukan tugasnya dengan giat. Dengan isyarat
tanganku, aku memintanya untuk berhenti. Aku berbalik ke arahnya,
menunjukkan air mani anjingku yg masih ada di dalam mulutku. Dia
bertanya,
“Mbak mau telan itu?”
Dengan tersenyum kuanggukkan kepalaku, kemudian kutelan habis air mani anjingku itu. Dia hanya terpaku melihat tingkahku itu.
“Mas, aku mau tidur dulu ya? Tolong pijetin buah dadaku, ya?” kataku.
Lalu
aku menuju ke sofa dan tidur. Aku mulai tertidur sambil merasakan
remasan-remasan tangannya. Saat aku membuka mataku, penjual minuman itu
masih memijat-mijat buah dadaku.
“Udah Mas, terima kasih ya?” kataku sambil beranjak bangun dari sofa.
Dia menghentikan kegiatannya.
“Mbak, yg Mbak bilang tadi jadi tdk?”
“Yg apa?”
“Katanya aku disuruh mijetin buah dadanya Mbak tiap hari?”
“Ooh
itu, ya jadi dong, tapi sekarang Mas pulang dulu ya, soalnya sebentar
lagi Siti sama Jono pulang, tadi mereka kusuruh jaga toko”, alasanku,
kalau tdk begitu dia tdk pulang-pulang.
“Ya deh Mbak, besok lagi ya?” aku menganggukkan kepalaku.
Kupakai
lagi celana dan kaosku. Kuantar dia sampai keluar dari pagar. Aku masuk
lagi ke rumah, lalu aku mandi. Buah dadaku agak memar, mungkin karena
dari tadi diremas-remas oleh penjual minuman itu.
Masih dalam
keadaan telanjang bulat dan basah, aku keluar mencari anjingku, rupanya
anjingku masih ada di ruang tamu. Kuajak anjingku masuk ke dalam kamar
mandi. Kunyalakan shower-nya, di bawah pancuran shower itu aku bercinta
lagi dengan anjingku. Kutidurkan dia, tanpa pikir panjang kukulum lagi
kemaluannya sambil kukocok, kusedot-sedot, dan kadang-kadang agak
kugigit-gigit, anjing kesayanganku itu kelihatannya sangat menikmati
sedotan-sedotanku.
Beberapa saat setelah itu, kurasakan spermanya
mulai muncrat di dalam mulutku. Kupercepat kocokan tanganku dan
kemaluannya kusedot dengan lebih kuat, sampai akhirnya spermanya keluar
semua di dalam mulutku. Aku berdiri sebentar untuk mematikan shower-nya.
Aku
duduk di lantai kamar mandi, dan memandangi kedua buah dada indahku.
Sperma anjingku yg masih ada di mulut, kukeluarkan dan kutumpahkan ke
atas buah dadaku. Kuratakan sperma anjingku ke seluruh buah dadaku,
sampai buah dadaku kelihatan mengkilat dan licin. Kuremas-remas buah
dadaku, dan kadang-kadang kutarik-tarik putingku. Karena buah dadaku
besar, aku bisa mengulum putingku sendiri, kujilat-jilat buah dadaku,
kurasakan nikmatnya sperma seekor anjing yg melumuri sepasang buah dada
berukuran 40C ini.
Setelah puas dengan buah dadaku, aku mengambil
posisi tengkurap, sambil begitu tangan kananku menarik kaki anjingku
sampai dia mendekat dan akhirnya kupegang kemaluan anjingku dan
mengarahkannya ke duburku, dan dengan animal instinct-nya, anjingku
memainkan batang kemaluannya di dalam duburku. baca cerita sex lainya di
> seksigo.com
“Aaahh.. hhmmpph.. aahh”, masuk, keluar, masuk, keluar,
“Aaahh”. Kedua kaki depannya bertumpu pada punggungku.
Kocokannya cepat sekali, kemaluannya menggesek-gesek dinding lubang pantatku dengan gerakan yg cepat, rasanya,
“Aah.. aahh.. aahh..” Aku tdk sabar lagi, aku ingin merasakan batang kemaluan anjingku di liang kemaluanku.
Aku
memang sudah tdk perawan. Gara-gara godaan yg kulakukan terhadap para
tukang becak di dekat rumahku, aku diperkosa oleh mereka. Aku disuruh
melayani nafsu mereka yg sudah tdk terbendung lagi. Waktu itu mereka
berlima, sedang menunggu pelanggan mereka di persimpangan jalan dekat
rumahku. Pada saat itu aku sengaja memakai kaos tipis berwarna putih,
dan seperti biasa aku tdk memakai BH, sehingga putingku terlihat
menonjol dan warnanya terlihat samar-samar dari balik kaos.
Jarak
antara rumah dengan persimpangan jalan itu tdk begitu jauh, dan
kebetulan saat itu keadaan di sekitarnya memang sedang sepi. Aku
setengah berlari menghampiri mereka. Buah dadaku tentu saja tdk bisa
diam, dan bergelantungan ke segala arah. Setelah berada di dekat mereka,
aku meminta salah seorang dari mereka untuk mengantarkan aku ke toko
kecil dekat rumahku, sebenarnya hal ini hanya kujadikan alasan.
Waktu
naik becak, aku sengaja naik dengan posisi agak membungkuk menghadap ke
tukang becak itu, sehingga sebagian buah dada besarku kelihatan
menggantung, baru kemudian aku berputar untuk duduk. Setelah sampai aku
membeli sesuatu, kemudian naik lagi ke becak dan memintanya untuk
mengantarkan aku pulang. Jalan menuju rumahku memang jelek, banyak
lubangnya, sehingga becaknya bergoyang-goyang, ini membuat buah dadaku
juga bergoyang-goyang.
Kami pulang melewati para tukang becak yg
dari tadi menunggu pelanggan, dan mungkin karena melihat buah dadaku yg
bergoyang-goyang itu membuat mereka tdk dapat menahan nafsu. Kulihat
mereka mengikuti. Beberapa rumah di dekat rumahku memang rumah kosong,
sehingga keadaan di sekitar rumahku memang sepi sekali.
Setelah
sampai, aku turun dan membayar tukang becak itu. Baru saja aku berbalik,
mulutku sudah disekap dari belakang, dan buah dadaku diremas dengan
kasar. Orang yg menyekapku itu mengancamku untuk tetap diam, kalau tdk
aku akan dibunuhnya. Aku menurut saja, karena takut dengan ancamannya.
Aku dibawanya masuk ke rumah kosong di sebelah rumahku.
Ternyata
setelah kulihat, dia adalah tukang becak yg tadi, dan dia ternyata tdk
sendiri, keempat temannya juga bersamanya, mereka masih sibuk memasukkan
becak-becak mereka ke halaman rumah kosong itu. Setelah selesai, mereka
menyusul masuk. Tanpa berkata apa-apa, mereka semua membuka celananya.
Kemaluan mereka semua berwarna coklat gelap, dengan urat-urat di
sekelilingnya. Melihat itu aku menjadi takut sekali, tetapi aku tdk
berani melawan, karena takut dibunuh. Mereka semua maju ke arahku dan
menyuruhku untuk membuka semua bajuku, kuturuti kemauan mereka dengan
sangat terpaksa.
“Ayo! Emut !” kata salah seorang dari mereka.
Dengan agak ragu-ragu dan takut kumasukkan kemaluannya ke mulutku. Kepalaku dipegang dan digerakkan maju mundur.
“Ayo! Kayak ngemut permen gitu loh, kalo enggak tak bunuh kamu!” bentaknya.
Aku
menjadi semakin takut, dan menuruti kemauannya. Kukulum batang
kemaluannya seperti kemauannya dengan kedua tangannya masih di kepalaku.
Beberapa saat setelah itu kurasakan cairan kental dengan rasa yg sangat
aneh keluar dari kemaluannya. Ingin rasanya aku muntah, tetapi apa
daya, kedua tangannya memegang erat kepalaku. “Ayo, jangan muntah!”
Dengan perasaan jijik kutelan spermanya sampai habis. Hal ini
berlangsung sampai kelima tukang becak itu mengeluarkan spermanya di
mulutku, dan semua sperma yg keluar di mulutku, kutelan habis semuanya.
Lama-kelamaan aku menikmati hal ini.
Kemudian aku diperintahkan
untuk bertumpu pada kedua tangan dan kakiku. Di bawahku diselipkan
sebuah meja panjang yg kaki-kakinya pendek, yg ada di dekat kami.
Sebelum aku bertumpu pada kedua tangan dan kakiku, seorang tukang becak
sudah dalam posisi telentang di atas meja itu. Dia memasukkan batang
kemaluannya ke dalam liang kemaluanku dengan paksa. Untuk pertama
kalinya liang kemaluanku dimasuki oleh kemaluan laki-laki, kemaluan
seorang tukang becak. Pertama rasanya memang sakit, perih, tetapi
beberapa saat setelah digesek-gesek terus oleh batang kemaluannya, aku
mulai dapat merasakan kenikmatan itu.
Seorang tukang becak lagi
dengan posisi bertumpu pada lututnya sudah berada di depanku dan
memintaku untuk mengulum kemaluannya. Dari belakang, seorang tukang
becak dengan posisi yg juga bertumpu pada lututnya, menyodokkan
kemaluannya ke dalam anusku. Sementara dua tukang becak lainnya
meremas-remas kedua buah dadaku dengan sangat kasar. Kemaluan kedua
tukang becak yg dimasukkan ke dalam liang kemaluan dan anusku bergerak
keluar masuk dengan kasarnya. Karena merasakan nikmatnya kedua batang
kemaluan mereka, aku semakin menikmati kemaluan tukang becak yg sedang
kukulum.
Aku semakin agresif, kukulum kemaluannya dengan gerakan
yg cepat, maju, mundur, maju, mundur. Sampai-sampai tukang becak yg
kemaluannya kukulum menjambak rambutku, dan tangannya ikut menggerakkan
kepalaku. Pada saat yg bersamaan, ketiga tukang becak yg memainkan
kemaluannya di tubuhku berhenti, kelihatannya mereka sudah mau keluar.
Aku
disuruh duduk di lantai, kemudian aku disuruh membuka mulutku. Mereka
bertiga memintaku untuk mengocok kemaluan mereka secara bergantian tepat
di depan mulutku. Dua tukang becak yg lain sedang sibuk menghisap
puting buah dadaku, tiap orang menguasai satu dari sepasang buah dadaku.
Sambil menghisap, mereka meremas-remas buah dada yg mereka kuasai
dengan kedua tangannya, seperti seorang bayi yg sangat kehausan.
Sesaat
kemudian sperma ketiga tukang becak tadi keluar, muncrat ke dalam
mulutku, dan sebagian lagi muncrat ke wajahku. Tanpa diperintah, kutelan
sperma mereka. Sekarang gantian dua tukang becak yg tadi menghisap
puting susuku, memaksaku untuk menghisap batang kemaluan mereka berdua
secara bergantian.
Seperti seorang anak kecil yg kalau makan es
berlepotan, aku yg berlepotan sperma di wajahku mengulum kemaluan mereka
berdua secara bergantian dengan agresif. Sambil kukocok, kuhisap-hisap
batang kemaluan mereka dengan hisapan yg kuat. Sebentar saja mereka
kelihatan sudah tdk kuat, melihat itu kubuka mulutku lebar-lebar,
kemudian kukocok dengan cepat kedua kemaluan mereka di depan mulutku.
“Crut..
crut.. crut.. crut..” sperma mereka masuk ke dalam mulutku. Langsung
saja kutelan habis. Kujilat sisa-sisa sperma yg masih menempel di
sekitar mulutku.
Mungkin karena mereka melihatku sangat menikmati
perkosaan ini, mereka menjadi tenang. Mau apa lagi, karena tdk bisa
melakukan apa-apa, lebih baik kunikmati saja perbuatan mereka itu. Salah
satu dari mereka kemudian berkata,
“Mbak, jangan bilang siapa-siapa, ya?” aku hanya mengangguk sebagai tanda ‘ya’.
Kemudian
mereka berlima keluar dari rumah kosong itu dengan tenangnya, dan
meninggalkan aku di rumah kosong itu masih dalam keadaan telanjang
bulat. Terus terang saja aku masih belum puas, tetapi ya mau apa lagi.
Kupakai lagi baju dan celanaku, kemudian aku pulang. cerita sex
Sesampainya
di rumah aku langsung mandi. Sambil mandi aku membayangkan bagaimana
rasanya kalau bercinta dengan anjing, karena kebetulan waktu itu ada
tiga ekor anjing di rumahku, dan semuanya dari jenis anjing yg bertubuh
besar.
Belum selesai aku mandi, aku langsung keluar dengan
keadaan telanjang bulat, aku tenang saja, karena kedua orang pembantuku
seperti biasanya sedang menjaga toko dari pagi sampai sore. Aku berjalan
menuju halaman samping, tempat dimana ketiga ekor anjingku berada.
Dag-dig-dug, jantungku berdegup dengan kencang, seiring dengan nafsuku
yg semakin memuncak. Kuhampiri mereka, kurangkul dan kubelai-belai tubuh
mereka secara bergantian.
Pelan-pelan aku mendekat ke anjing yg
paling besar badannya, kuelus-elus, kemudian aku mulai memegang
kemaluannya. Kupijat-pijat sampai kemaluannya tegang, warnanya membuatku
semakin terangsang. Pelan-pelan mulai kukulum kemaluannya, karena
nafsuku yg sangat besar, aku sama sekali tdk merasa jijik. Kukulum
kemaluannya dengan posisi bertumpu pada kedua tangan dan kakiku, dengan
pantat yg sengaja kudongakkan ke atas, aku berpikir mungkin dengan
begitu anjing yg lainnya mau menyodok entah itu anus atau liang
kemaluanku, aku tdk peduli. Eh, benar, di saat aku keenakan menghisap,
aku merasa ada yg menjilat-jilat kemaluanku,
“Aaahh..” rasanya nikmat, sesaat kemudian kurasakan ada batang kemaluan yg menyodok liang kemaluanku.
Dengan
gerakannya yg khas, dia mainkan kemaluannyanya di liang kemaluanku.
Wah, aku menjadi semakin lupa daratan. Entah berapa kali secara
bergantian mereka memasukkan kemaluannya ke liang kemaluanku, demikian
juga mulutku, semua sperma yg keluar dari kemaluan anjingku waktu
kuhisap-hisap, kutelan sampai habis. Permainan kali itu, yg kulakukan
dengan ketiga ekor anjingku itu membuat aku puas sekali. Bacaan sex top:
Cerita Dewasa Ketagihan Permainan Sex Om WahyuWah,
kalau aku ingat peristiwa itu rasanya aku pingin lagi. Bayangkan,
mulut, lubang kemaluan dan anusku dimasuki oleh batang kemaluan para
tukang becak, ditambah lagi dengan buah dadaku yg mereka ’siksa’, dan
kemudian aku bercinta dengan ketiga ekor anjingku.
Wah, sensasi
yg kurasakan waktu itu luar biasa, aku benar-benar menikmatinya.
Entahlah, mungkin aku mengalami sedikit gangguan, sehingga hal yg tdk
wajar dapat membuatku merasa ketagihan. Tetapi memang rasanya luar biasa
nikmat (kalau tdk percaya, coba sendiri, nanti kan tahu rasanya).
Tetapi
aku rasa tdk cuma aku yg mempunyai masalah seperti itu. Kalau ada dari
kalian yg punya masalah yg sama, tolong kirim email pada saya, mungkin
kita bisa saling curhat.